Anak Kelas 4 SD di Finlandia Sudah Belajar AI dan Jago Bikin Aplikasi Sendiri

20 Juni 2024 14:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi karakter AI perempuan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi karakter AI perempuan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tren penggunaan AI di dunia meningkat pesat. Di Finlandia, anak-anak SD sudah mahir belajar AI atau kecerdasan buatan dan menerapkannya lewat pembuatan aplikasi sendiri.
ADVERTISEMENT
University of Eastern Finland melakukan studi terkait pembelajaran AI kepada lebih dari 200 anak sekolah kelas empat dan tujuh. Studi ini mengeksplorasi bagaimana pemahaman dan penjelasan anak-anak tentang AI berkembang, saat mereka terlibat dalam perancangan aplikasi AI secara kolaboratif dan mengeksplorasi dampak dan etika AI.
Studi ini turut melibatkan tiga universitas lain sebagai mitra. Project Generation AI ini berupaya menjawab tantangan ini dengan mengembangkan model pedagogi berbasis penelitian, teknologi pendidikan, dan materi kurikulum untuk pendidikan AI.
Tahap pertama pengajaran dilakukan pada musim semi tahun 2023 lalu di bulan September, pendidikan AI digelar di sekolah-sekolah di Joensuu, Finlandia. Anak-anak diperkenalkan dengan dasar-dasar AI dalam tiga lokakarya. Para peneliti mempelajari bagaimana anak-anak menjelaskan bias algoritmik dan bagaimana penjelasan ini berkembang selama lokakarya.
ADVERTISEMENT
Temuan menunjukkan bahwa penjelasan anak-anak berdasarkan data tentang penyebab bias algoritmik, berkembang secara signifikan selama lokakarya.
Teknologi AI adalah bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari, meskipun kita tidak menyadarinya. Misalnya, algoritma AI memberi kami rekomendasi berita, musik, dan film yang mungkin kami sukai, dan algoritma tersebut menargetkan iklan yang dipersonalisasi kepada kami. Namun, banyak sekolah yang gagal dalam mendidik anak-anak tentang penggunaan AI, cara kerjanya, dan dampaknya.
“Temuan kami menunjukkan bahwa lokakarya ini meningkatkan pemahaman konseptual anak-anak tentang kecerdasan buatan dan aspek etika yang terkait dengannya. Lokakarya ini juga mengajarkan mereka untuk mengevaluasi teknologi AI secara kritis,” kata Peneliti Senior Henriikka Vartiainen dari University of Eastern Finland dilansir Eurekalert.
Temuan ini menyoroti pentingnya pendidikan AI yang baik secara pedagogis di sekolah, yang difasilitasi oleh teknologi pendidikan dan aktivitas kurikulum yang menumbuhkan keagenan, pemahaman, dan kesadaran etis anak-anak di era AI.
ADVERTISEMENT
“Lokakarya ini memanfaatkan contoh nyata dari kehidupan anak-anak sehari-hari,” kata Henriikka.
Lokakarya ketiga dan terakhir berfokus pada implikasi sosial dan etika dari kecerdasan buatan. Misalnya, anak-anak membuat gambar dengan AI generatif, mencari bias algoritmik di dalamnya.
Anak-anak ini juga terlibat dalam refleksi kritis serta diskusi tentang implikasi AI terhadap masyarakat dan etika.
“Menghubungkan kecerdasan buatan dengan kehidupan sehari-hari anak-anak dan memberi mereka kesempatan untuk bersama-sama merancang dan membuat aplikasi AI bersama teman sekelas menjadikan pembelajaran dari dan dengan AI bermakna dan menarik bagi anak-anak,” kata Juho Kahila.
Studi ini telah dipublikasikan di Jurnal Informatics in Education dengan judul 'Pedagogical framework for cultivating children's data agency and creative abilities in the age of AI'
ADVERTISEMENT