Analisis Penyebab Gempa Magnitudo 7,2 yang Guncang Tibet, China

Para petugas penyelamat mencari korban yang selamat setelah gempa bumi di Kota Dingri, Changsuo, Xigaze, Daerah Otonomi Tibet, China barat daya, Selasa (7/1/2025). Foto: Xinhua via AP Photo

Gempa magnitudo 7,2 mengguncang kawasan Tibet, tepatnya di perbatasan Nepal dan China Selasa (7/2). Gempa ini menimbulkan puluhan korban jiwa dan kerusakan bangunan.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, berdasarkan analisis, gempa ini terjadi akibat gempa yang dipicu sesar aktif di bawah tanah.

Titik gempa terletak pada koordinat 28,56 LU dan 87,47 BT tepatnya darat 157 km Barat Daya Shigatse China, 236 km Timur Laut Kathmandu Nepal dengan kedalaman hiposenter 25 km.

"Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas sesar aktif dengan mekanisme pergerakan turun (normal fault)," kata Daryono melalui pesan singkat, Selasa (7/2).

"Laporan sementara, gempa dahsyat ini menewaskan sedikitnya 53 orang dan meruntuhkan banyak bangunan."

Daryono mengatakan bahwa gempa ini tak menimbulkan dampak di wilayah Indonesia. Ini karena lokasi gempa berada di daerah yang cukup jauh. BMKG meminta masyarakat di Indonesia agar tetap tenang.

Warga Nepal yang berhamburan keluar dari rumah mereka setelah mengalami gempa bumi berdiri di tengah-tengah material bangunan di Kathmandu, Nepal, Selasa (7/1/2025). Foto: Sunil Sharma/AP Photo

Laporan Pusat Jaringan Gempa China (CENC) mencatat gempa terjadi di Kabupaten Dingri di kaki Gunung Himalaya sebelah utara.

Kawasan ini dihuni sekitar 62.000 orang. Lokasi ini kerap tercatat sebagai daerah langganan gempa. Kali ini kawasan itu diguncang gempa paling kuat dalam lima tahun terakhir.

Guncangan ini sempat terasa sampai Bhutan, Nepal dan sebelah utara India. Sejumlah tim telah diturunkan ke sekitar lokasi untuk menangani kerusakan akibat gempa bumi.