Anggrek Kantung Terancam Punah di Indonesia, Ini Penyebabnya

22 Januari 2022 13:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggrek Kantung dari genus Paphiopedilum. Foto: Dok. BRIN
zoom-in-whitePerbesar
Anggrek Kantung dari genus Paphiopedilum. Foto: Dok. BRIN
ADVERTISEMENT
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan anggrek kantung atau anggrek selop dari genus Paphiopedilum terancam punah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dua penyebab utama yang mengancam kelestarian anggrek kantung adalah pengambilan di alam secara berlebihan (over collection) dan penurunan kualitas habitat alaminya.
Menurut ketua tim peneliti anggrek Paphiopedilum Kebun Raya Purwodadi BRIN, Destario Metusala, sejak tahun 2021 timnya telah meneliti tanaman ini untuk mengumpulkan informasi dasar dalam rangka perumusan strategi konservasi anggrek Paphiopedilum di Indonesia, sebagaimana dikutip dari Antara.
Bahkan karena terlalu terancam, seluruh spesies anggrek Paphiopedilum yang berasal dari alam telah masuk dalam daftar kategori CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) appendix 1.
Artinya, anggrek ini tidak diperkenankan keluar dari negara asalnya kecuali hanya untuk keperluan non-komersial maupun penelitian. Untuk keluar pun harus disertai dengan perijinan resmi dan pengawasan yang sangat ketat dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, anggrek Paphiopedilum merupakan genus anggrek terbanyak, dengan total 15 spesies yang masuk ke dalam daftar anggrek dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 Tahun 2018.

Hanya Tersisa 38 Spesies Anggrek Kantung di Indonesia

Anggrek kantung atau sering juga disebut anggrek selop merupakan julukan bagi anggrek dari genus Paphiopedilum. Julukan tersebut dikenal luas karena Paphiopedilum memiliki bibir bunga yang termodifikasi membentuk sebuah kantong atau menyerupai selop.
Keunikan bentuk bunganya inilah yang menjadi salah satu daya tarik unik bagi para kolektor anggrek, terutama kolektor mancanegara.
Anggrek Kantung atau sering juga disebut Anggrek Selop dari genus Paphiopedilum. Foto: Dok. BRIN
Di Indonesia sendiri, ada sekitar 38 spesies Paphiopedilum yang tersebar dari Sumatera hingga Papua. Menurut Destario, tak hanya memerlukan dukungan dari berbagai pihak untuk menjaga kelestarian anggrek kantung, masyarakat awam hingga para penggemar anggrek juga perlu memahami informasi terkait spesies anggrek sebelum memutuskan untuk membeli atau memeliharanya.
ADVERTISEMENT
“Banyak spesies Paphiopedilum yang habitatnya terbatas pada area dataran tinggi di atas 1200 mdpl, sehingga pemeliharaan di lokasi dataran rendah yang bersuhu panas dapat meningkatkan risiko kematian si anggrek,” kata Destario.
Bagi masyarakat yang ingin membeli tanaman anggrek Paphiopedilum, dianjurkan untuk menghindari membeli anggrek cabutan alam yang belum dipelihara atau mengalami cukup masa adaptasi oleh penjual, melainkan membelinya dari hasil dari budidaya kultur in vitro yang dikenal dengan bibit botolan.