Angin Kencang Terpa Jabodetabek, Ini Penyebabnya

23 November 2021 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cuaca buruk. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cuaca buruk. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga di Jabodetabek ramai-ramai mengeluhkan angin kencang yang menerpa wilayahnya di media sosial. Angin kencang mulai terasa ketika hari menjelang malam, Selasa (23/11).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), angin kencang yang terjadi saat ini sebagai dampak tidak langsung dari bibit siklon tropis 90S yang tumbuh menjadi Siklon Tropis Paddy pada Senin siang (22/11).
“Pantesan anginnya kenceng banget. Ga berani bawa motor kenceng-kenceng,” tulis @hanayulianggra di Twitter.
“Lebak bulus anginnya kenceng banget,” tulis @vellalovee.
“Tangerang angin kenceng, sampe kabel listrik goyang dan bunyi mengerikan,” tulis @syifafauss.
Siklon Tropis Paddy dilaporkan berada di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, tepatnya di 13.6 derajat LS, 107.5 derajat BT (sekitar 730 km sebelah selatan barat daya Cilacap), bertekanan 995 hPa dengan kekuatan 40 knot (75 km/jam).
Diprediksi intensitas Siklon Tropis Paddy tetap dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 5 km/jam menjauhi wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Siklon Tropis Paddy membentuk daerah pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Lampung hingga Jawa Tengah di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah yang mampu meningkatkan potensi perubahan awan hujan di sekitar wilayah tersebut.
Dampak tidak langsung terhadap cuaca Indonesia adalah hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah wilayah seperti Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, hingga NTB.
Selain itu, dampak Siklon Tropis Paddy juga berdampak pada gelombang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter di perairan barat Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian utara, Perairan selatan Jawa Timur hingga Lombok, Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTB.
Sementara gelombang laut dengan tinggi 2,5 hingga 4 meter diprediksi bakal terjadi di Perairan barat P. Enggano, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah, Samudra Hindia barat kep. Mentawai hingga selatan Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
BMKG mengimbau agar masyarakat khususnya para nelayan untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak. Masyarakat juga diimbau untuk menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan mewaspadai potensi dampak seperti banjir, tanah longsor, dan banjir bandang terutama di daerah rentan.