news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apa itu Badai Sitokin yang Bikin Deddy Corbuzier Kritis karena Covid?

22 Agustus 2021 11:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deddy Corbuzier Foto: Munady Widjaja
zoom-in-whitePerbesar
Deddy Corbuzier Foto: Munady Widjaja
ADVERTISEMENT
Presenter sekaligus podcaster Deddy Corbuzier akhirnya muncul kembali dalam sebuah video di channel YouTube-nya usai mengumumkan rehat. Selama dua minggu itu, ia mesti beristirahat setelah melewati badai sitokin (cytokine storm) akibat COVID-19.
ADVERTISEMENT
Deddy menyebut bahwa ia pada awalnya enggak begitu panik ketika positif COVID-19. Dia yakin bahwa gaya hidupnya yang sehat enggak bakal bikin gejala parah COVID-19.
Usai negatif, ternyata dia mengalami perburukan kondisi kesehatan hingga mengalami badai sitokin.
“Saya sakit. Kritis! Hampir meninggal karena badai sitokin. Lucunya dengan keadaan sudah negatif. Yes, it's Covid,” tulis Deddy dalam posting Instagram, Minggu (22/8).
Deddy menjelaskan bahwa perburukan kondisinya muncul usai dua minggu terinfeksi virus corona dan sudah dalam posisi negatif. Demamnya mencapai lebih dari 39 derajat celcius, hampir 40 derajat celcius.
Kondisi tersebut membuat Deddy perlu ke rumah sakit untuk cek laboratorium dan CT scan thorax. Setelah dicek, dokter menyebut bahwa paru-paru Deddy berada dalam kondisi kurang baik dan ada tanda-tanda badai sitokin.
ADVERTISEMENT

Apa itu badai sitokin? Ketika imun malah menyerang tubuh yang sehat

Nama 'sitokin' berasal dari kata Yunani untuk sel (cyto) dan gerakan (kinos). Sitokin adalah protein yang dilepaskan oleh banyak sel berbeda dalam tubuh, termasuk sistem kekebalan.
Sitokin ini berfungsi untuk mengkoordinasikan respons imun tubuh terhadap infeksi virus dan bakteri. Dalam kondisinya yang normal, sitokin memainkan peran penting dalam respons imun untuk melawan patogen.
Meski demikian, sitokin dapat menjadi masalah ketika mereka dilepaskan terlalu banyak oleh tubuh. Fenomena pelepasan sitokin dalam jumlah tak terkendali umum dikenal sebagai “badai sitokin” atau cytokine storm.
Ketika badai sitokin terjadi, imun tubuh pada akhirnya tak hanya menyerang sel jaringan yang terinfeksi patogen. Mereka juga menyerang sel jaringan tubuh yang sehat.
ADVERTISEMENT
Ini seperti kepanikan saat bertempur dan prajurit jadi lupa siapa lawan dan siapa kawan.
Tampilan render VR organ paru-paru pasien COVID-19. Foto: Dok. George Washington University Hospital/Surgical Theater
Serangan tak terkendali kepada sel jaringan tubuh yang sehat akan menyebabkan peradangan. Tak jarang, peradangan itu akhirnya merusak organ tubuh tempat imun bertempur melawan virus, yakni di paru-paru atau pembuluh darah.
Selain infeksi patogen, badai sitokin dapat terjadi sebagai akibat kondisi autoimun atau setelah perawatan dengan beberapa jenis imunoterapi. Badai sitokin juga tidak hanya terjadi berkat infeksi COVID-19 virus corona, tetapi juga karena infeksi virus lain seperti influenza, virus SARS dan MERS.
Gejala yang ditimbulkan badai sitokin termasuk demam tinggi, peradangan (kemerahan dan pembengkakan), kelelahan parah dan mual. Kadang-kadang, badai sitokin bisa parah, hingga menyebabkan kegagalan multi-organ dan menyebabkan kematian.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus Deddy Corbuzier, Dokter Gunawan yang menanganinya di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, berkata bahwa hasil tes laboratorium memperlihatkan kondisi kesehatan Deddy yang mengalami perburukan setelah dua pekan dinyatakan positif COVID-19. Dokter memberikan obat dan sejumlah langkah medis untuk mencegah perburukan, termasuk harus mengonsumsi vitamin D dan zinc dosis tinggi untuk membantu meredam peradangan.
Respons imun setiap orang setelah terinfeksi COVID-19 memang berbeda-beda. Para tenaga medis tidak bisa melakukan generalisasi untuk pemberian obat, karena itu sangat bergantung pada kondisi kesehatan pasien. Oleh karenanya, sangat penting bagi pasien COVID-19 agar terus melakukan melaporkan dan berkonsultasi medis ke dokter ketika sedang isolasi mandiri, supaya dapat menerima resep obat yang sesuai dengan kebutuhan.
ADVERTISEMENT