Apa Itu Hipokalsemia, Penyakit yang Diderita Boni Hargens?

11 Juli 2017 16:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Boni Hargens (Foto: Facebook Boni Hargens)
zoom-in-whitePerbesar
Boni Hargens (Foto: Facebook Boni Hargens)
ADVERTISEMENT
Sejumlah warganet menyebut pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens, tengah berada di bawah pengaruh obat alias sakau saat melakukan wawancara dengan stasiun televisi TVOne pada Senin (10/7) pagi.
ADVERTISEMENT
Potongan video wawancara itu kemudian ramai disebar oleh banyak orang di dunia maya. Dalam video tersebut, Boni memang terlihat kerap mengusap-usap hidungnya saat berbicara.
Boni membantah dirinya adalah pengguna narkotika yang tengah sakau. "Fitnah. Narkoba aja enggak pernah kusentuh seumur hidup," kata Boni saat dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Selasa (11/7).
Boni menjelaskan, dirinya saat itu sedang sakit hipokalsemia. Ia mengatakan telah sakit seperti itu sejak dua pekan yang lalu dan sempat pula dirawat di RSPAD Gatot Soebroto.
"Penyakit ini memang gejalanya seperti kebingungan, penurunan kesadaran, depresi, dan halusinasi. Sudah dua pekan," terang Boni yang belum lama ini ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi komisaris BUMN Lembaga Kantor Berita Nasional Antara.
Tapi sebenarnya apa itu penyakit hipokalsemia?
ADVERTISEMENT
Secara sederhana, hipokalsemia didefinisikan sebagai suatu keadaan saat konsentrasi kalsium di dalam serum darah kurang dari 8,8 mgr/dL darah. Tak jarang, hipokalsemia juga disebut sebagai penyakit kadar kalsium darah rendah.
Kondisi rendahnya kadar kalsium dalam darah ini dapat terjadi oleh beberapa sebab, antara lain kekurangan magnesium, hipoparatiroidisme, ataupun gagal ginjal.
Kekurangan magnesium atau rendahnya kadar magnesium dapat menyebabkan menurunnya kadar hormon paratiroid. Menurunnya kadar hormon paratiroid ini dapat disebabkan pula oleh hipotiroidisme yang merupakan gejala menurunnya sintesis dan sekresi hormon paratiroid dari kelenjar paratiroid.
Kedua hal di atas dapat menyebabkan hipokalsemia karena kelenjar paratiroid sesungguhnya berfungsi untuk mengontrol kalsium dalam darah agar berada dalam tingkat normal.
Adapun gagal ginjal sendiri dapat menurunkan kadar kalsium dalam darah karena hal ini mempengaruhi kadar vitamin D dalam tubuh. Sebagaimana yang diketahui, salah satu fungsi ginjal adalah memproduksi zat sejenis vitamin D yang berperan untuk menjaga kesehatan tulang.
ADVERTISEMENT
Kondisi kadar kalsium dalam darah yang rendah atau hipokalsemia dapat terjadi karena vitamin D seyogyanya berfungsi untuk mempertahankan konsentrasi kalsium dan fosfor serum dalam kisaran normal dengan meningkatkan efisiensi usus halus untuk menyerap mineral-mineral tersebut dari makanan.
Selain ketiga penyebab di atas, dikutip dari Medicastore.com, hipokalsemia juga dapat disebabkan oleh pemakaian obat-obatan tertentu, seperti rifampicin, fenitoin, fenobarbital, kalsitonin, ataupun kortikostreroid.
Diagnonis dan Gejala
Konsentrasi kalsium dalam darah yang tidak normal dapat diketahui saat pemeriksaan darah secara rutin. Oleh sebab itu, hipokalsemia sering kali dapat terdeteksi sebelum gejala-gejalanya muncul.
Kondisi hipokalsemia bisa tidak menunjukkan gejala tertentu dan begitu saja telah terjadi. Namun seiring berjalannya waktu, ia dapat memengaruhi otak sehingga dapat menyebabkan beberapa gejala seperti kebingungan, gangguan daya ingat, penurunan kesadaran, depresi, hingga halusinasi.
ADVERTISEMENT
Gejala lainnya terkait kekurangan kalsium dalam darah ini adalah timbulnya kram, nyeri otot dan perasaan kesemutan yang sering kali terasa di sekitar mulut, bibir, lidah, jari-jari tangan ataupun kaki.
Pada kasus tertentu hipokalsemia dapat menyebabkan kontraksi yang muncul secara tiba-tiba dan tanpa sadar pada otot tenggorokan sehingga menyebabkan sulit bernapas, hingga tetani atau kejang otot keseluruhan.
Pencegahan dan Pengobatan
Upaya mencegah hipokalsemia adalah dengan menjaga asupan kalsium ke dalam tubuh tetap tercukupi. Selain itu, perlu pula dilakukan upaya menjaga kesehatan ginjal dengan cara mengatur pola makan, mengontrol tekanan darah dan berat badan, rajin berolahraga serta rajin minum air putih.
Jika kondisi rendahnya kadar kalsium dalam darah telah telanjur terjadi, cara mengatasinya pun sama, yakni dengan memberikan kalsium tambahan ke dalam tubuh melalui oral (diminum) ataupun suntikan. Selain itu, dapat pula diberikan tambahan vitamin D ke dalam tubuh untuk meningkatkan penyerapan kalsium di dalam saluran pencernaan.
ADVERTISEMENT
Namun begitu, pengobatan sumber penyebab hipokalsemia sendiri adalah tergantung pada penyebabnya, apakah kekurangan magnesium, hipoparatiroidisme, ataupun gagal ginjal.
Jika penyebabnya adalah karena mengonsumsi obat-obatan tertentu, cara mengatasinya tentu saja adalah dengan menghentikan konsumsi obat-obatan tersebut.
Boni Hargens sakit (Foto: Dok. Boni Hergens)
zoom-in-whitePerbesar
Boni Hargens sakit (Foto: Dok. Boni Hergens)