Apa itu NATO dan Kenapa Ukraina Ingin Bergabung?

25 Februari 2022 6:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah kendaraan peluncur roket Ukraina melaju ke barat kota pesisir Mariupol, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Mariupol, Kamis (24/2/2022). Foto: Carlos Barria/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah kendaraan peluncur roket Ukraina melaju ke barat kota pesisir Mariupol, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Mariupol, Kamis (24/2/2022). Foto: Carlos Barria/REUTERS
ADVERTISEMENT
Ketegangan Rusia dan Ukraina pecah pada Kamis (24/2), usai presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan operasi militer ke Ukraina timur. Peristiwa itu memicu reaksi dari negara-negara tetangga, terutama yang tergabung ke dalam NATO.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal North Atlantic Treaty Organization (NATO), Jens Stoltenberg, bahkan melabeli serangan Rusia sebagai tindakan gegabah dan tak beralasan kepada Ukraina sebab membahayakan nyawa penduduk sipil. Ia meminta agar Rusia tidak melanjutkan invasi ke Ukraina.
Sekutu-sekutu NATO juga dilaporkan akan menggelar pertemuan darurat untuk membahas konsekuensi dari tindakan agresif Rusia tersebut. AS dan negara-negara NATO lainnya pernah mengatakan aliansi mereka tidak berniat mengirim pasukan untuk membela Ukraina, sebab Ukraina bukan anggota aliansi.
Namun, saat Rusia tengah giat membangun pasukan militernya di dekat Ukraina dalam beberapa bulan terakhir, anggota NATO juga mengirimkan bantuan persenjataan ke ibu kota Ukraina, Kiev. Mereka juga memperkuat negara-negara NATO di sisi timur aliansi yang dekat dengan Ukraina dan Rusia.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg Foto: AP Photo/Andreea Alexandru

Apa itu NATO?

Alastair Kocho-Williams, profesor sejarah di Clarkson University, menjelaskan NATO adalah aliansi militer yang didirikan pada 1949 oleh Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Inggris, dan delapan negara Eropa lainnya. Kini, sudah 30 negara yang bergabung dengan aliansi. Markas NATO berada di pinggiran Brussel, Belgia, dengan 4.200 staf.
ADVERTISEMENT
Aliansi ini bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). NATO dan PBB memiliki kesamaan, keduanya adalah organisasi internasional yang didukung oleh banyak negara, terutama yang berafiliasi di dalamnya. Keduanya didominasi oleh pengaruh politik kekuatan Barat, termasuk AS. Kendati memiliki kesamaan, NATO dan PBB punya fungsi berbeda.
NATO dirancang untuk berperang dengan aliansi militernya. Sementara PBB bekerja untuk mencegah peperangan melalui perdamaian, negosiasi politik, dan cara-cara lain. NATO memiliki satu prinsip utama yang disebut “keamanan kolektif”. Artinya, serangan musuh terhadap satu anggota NATO dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota.
NATO telah lama menanggapi ancaman militer Rusia dan berfungsi sebagai benteng untuk melindungi negara dari potensi agresi Rusia selama Perang Dunia. Negara-negara NATO bisa saja melindungi Ukraina dari serangan Rusia dengan prinsip keamanan kolektif, tapi itu tidak mungkin karena Ukraina bukan anggota NATO.
ADVERTISEMENT
Kendaraan militer Ukraina bergerak melewati alun-alun Kemerdekaan di pusat Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Foto: Daniel LEAL/AFP

Mengapa Ukraina ingin bergabung dengan NATO?

Alastair menjelaskan lewat tulisannya di The Conversation bahwa Ukraina sejatinya telah menjalin kerja sama dengan NATO sejak 1992. Pada 1997, NATO kemudian membentuk komisi Ukraina-NATO, menyediakan forum diskusi untuk masalah keamanan dan sebagai cara menjalin hubungan NATO-Ukraina tanpa perjanjian keanggotaan formal.
Jika Ukraina bergabung dengan NATO, maka kekuatan militer internasional Ukraina akan meningkat. Sementara NATO bisa beroperasi langsung di dalam wilayah Ukraina. Peningkatan kekuatan militer ini dapat mencegah agresi Rusia ke Ukraina. Ukraina juga bisa menjalin hubungan yang lebih erat dengan negara-negara NATO termasuk AS, serta menarik diri dari pengaruh Rusia.
Namun, di mata Rusia, bergabungnya Ukraina ke NATO bisa menjadi ancaman langsung bagi mereka. Musababnya, posisi geografis Ukraina berdekatan dengan Rusia sehingga ada kekhawatiran keamanan bagi Kremlin. Ini salah satu sebab Rusia tidak ingin Ukraina bergabung dengan NATO.
ADVERTISEMENT