Apa itu Ring of Fire? Penyebab Indonesia Sering Gempa yang Disebut Jokowi

12 April 2021 12:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa.  Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
Wilayah Jawa Timur pada akhir pekan kemarin mengalami rentetan gempa bumi. Pada Sabtu (10/4) misalnya, warga di Kabupaten Malang dikejutkan dengan gempa bumi berkekuatan 6,1 SR. Gempa susulan juga sempat terjadi pada Minggu (11/4) dengan magnitudo 5,1 SR.
ADVERTISEMENT
Menanggapi musibah ini, Presiden Jokowi menyebut bahwa pemerintah daerah dan masyarakat perlu siap siaga karena gempa bisa terjadi kapan saja. Khususnya, karena Indonesia terletak di wilayah cincin api atau ring of fire.
"Saya perlu mengingatkan kalau kita ini berada di wilayah ring of fire, di wilayah cincin api. Oleh karena itu, aktivitas alam dapat terjadi setiap saat. Baik gempa, dan lain-lain kapan saja," kata Jokowi dalam keterangannya, Minggu (11/4).
Lantas, apa itu ring of fire yang dibicarakan Jokowi?
Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), ring of fire atau cincin api merupakan serangkaian 850-1.000 gunung berapi yang membentang hampir 40.250 kilometer di sekitar Samudra Pasifik. Fenomena ini juga umum dikenal sebagai Cincin Api Pasifik (Pasific Ring of Fire).
ADVERTISEMENT
Meski namanya "Cincin", ring of fire sebenarnya berbentuk tapal kuda. Ia membentang dari ujung selatan Amerika Selatan, ke sepanjang pantai barat Amerika Utara, melintasi Selat Bering, turun melalui Jepang, Indonesia dan masuk ke Selandia Baru.
Ring of fire. Foto: USGS via Wikimedia Commons
Cincin api terbentuk dari aktivitas lempeng tektonik. Aktivitas tersebut, yang terdiri dari tabrakan dan penghancuran lempeng litosfer di bawah dan sekitar Samudera Pasifik, telah menciptakan serangkaian zona subduksi yang hampir terus menerus menciptakan gunung berapi dan gempa bumi terjadi.
Sebagian besar aktivitas vulkanik terjadi di sepanjang zona subduksi, yang merupakan batas lempeng konvergen tempat dua lempeng tektonik bertemu. Pada zona subduksi ini, pelat yang lebih berat didorong ke bawah pelat lainnya yang lebih ringan.
Ketika subduksi itu terjadi, pelelehan lempeng menghasilkan magma yang naik melalui lempeng di atasnya, meletus ke permukaan sebagai gunung berapi. Adapun gempa bumi terjadi saat dua lempeng saling bergesekan dan lempeng subduksi menekuk.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, sekitar 90 persen semua gempa bumi di dunia dan 80 persen gempa bumi terbesar di dunia terjadi di sepanjang daerah Cincin Api Pasifik ini. Menurut catatan BMKG, Indonesia setiap tahun diguncang sekitar 5.000 gempa.
Zona subduksi di Cincin Api Pasifik juga merupakan tempat palung laut terdalam di Bumi berada dan tempat terjadinya gempa bumi yang dalam. Palung sendiri terbentuk karena ketika satu lempeng menunjam di bawah lempeng lainnya, ia menekuk ke bawah.