Apa itu TTN Penyakit Pernapasan yang Dialami Anak Zaskia Adya Mecca?

4 Juli 2020 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zaskia Adya Mecca usai melahirkan anak kelima. Foto: Instagram/@zaskiadyamecca
zoom-in-whitePerbesar
Zaskia Adya Mecca usai melahirkan anak kelima. Foto: Instagram/@zaskiadyamecca
ADVERTISEMENT
Bintang sinetron Zaskia Adya Mecca baru saja melahirkan anak kelimanya yang diberi nama Bhaj Kama Bramantyo. Meski berbahagia, namun ia mesti rela berpisah sementara dengan bayinya yang baru lahir karena Bhaj mengalami gangguan pernapasan sesaat setelah lahir.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan postingan di akun Instagram miliknya, Zaskia menyebut bahwa Bhaj mengalami transient tachypnea of the newborn (TTN). Zaskia pun mengungkap bahwa ini pengalaman pertama kali baginya mesti dipisahkan dari sang buah hati sesaat setelah melahirkan.
Lantas, apa itu transient tachypnea of the newborn (TTN)? Mengutip Stanford Children's Health, TTN adalah gangguan pernapasan sedang yang biasanya dialami seorang bayi yang baru lahir di awal hidupnya.
Transient sendiri berarti 'berumur pendek' (short-lived), sedangkan tachypnea memiliki arti 'pernapasan cepat.' Gangguan pernapasan ini biasanya akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan apa pun setelah 3 hari atau kurang dari itu.
Ilustrasi bayi. Foto: Shutterstock
Nah, untuk memahami penyebab TTN, kita mesti mengetahui terlebih dahulu apa yang terjadi dengan paru-paru bayi yang baru lahir. Saat berada dalam kandungan, bayi memiliki cairan di paru-paru mereka. Karena perubahan hormon menjelang kelahiran, sebagian cairan tersebut kemudian akan diserap kembali oleh si bayi. Cairan di paru-paru ini akan terus diserap ketika bayi dalam proses kelahiran.
ADVERTISEMENT
Ketika lahir, sisa cairan yang masih ada akan diserap ke dalam paru-paru dan bayi akan mulai bernapas sendiri. Namun, kalau cairannya tidak cukup cepat diserap atau jika bayi memiliki terlalu banyak cairan di paru-parunya, bayi tersebut tidak dapat menyerap oksigen dengan sangat baik. Oleh karena itu, bayi dengan masalah tersebut akan bernapas lebih cepat dan lebih keras untuk mendapatkan oksigen yang cukup ke paru-paru.
Gejala TTN yang umumnya muncul pada bayi adalah laju pernapasan yang cepat lebih dari 60 napas per menit, bunyi mendengkur ketika bernapas, nasal flaring (lubang hidung melebar saat bernapas), dan retraksi pada tulang rusuk saat bernapas.
com-Ilustrasi sedang memijat bayi. Foto: Shutterstock
Menurut catatan The National Center for Biotechnology Information, TTN hanya terdapat di sejumlah kecil bayi yang baru lahir. Risiko TTN juga semakin kecil jika bayi dikandung dalam waktu yang cukup. Dalam catatan mereka, TTN dialami oleh 10 persen bayi yang dilahirkan antara 33 dan 34 minggu, sekitar 5 persen yang lahir antara 35 dan 36 minggu, dan kurang dari 1 persen pada bayi yang dikandung secara penuh.
ADVERTISEMENT
Adapun menurut Stanford Childern's Health, TTN bayi yang dilahirkan dengan operasi Cesar lebih cenderung mengalami kondisi ini. Sebabnya, bayi yang lahir dengan operasi Cesar tak mengalami perubahan hormon persalinan, sehingga cairan di paru-paru masih ada dan membuat bayi harus bekerja lebih keras untuk menyerap cairan itu setelah lahir. Bayi dari ibu dengan gangguan asma dan diabetes juga lebih mungkin mengalami kondisi ini.
Meski termasuk sebagai self-limited disease atau penyakit yang bisa sembuh sendiri, Stanford Children's Health menyebut ada beberapa perawatan tambahan yang bisa membantu bayi yang alami TTN. Perawatan tersebut di antaranya adalah pemberian oksigen tambahan, tes darah, dan pemberian tekanan udara positif terus menerus menggunakan mesin pernapasan. Bayi juga membutuhkan bantuan nutrisi sampai mereka dapat makan melalui mulut.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini.