Apa yang Akan Terjadi jika Jatuh ke Dalam Black Hole? Begini Ilustrasi NASA

10 Mei 2024 14:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Black hole di pusat Bimasakti, bernama Sagitarius A. Foto: EHT/ESO
zoom-in-whitePerbesar
Black hole di pusat Bimasakti, bernama Sagitarius A. Foto: EHT/ESO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini NASA mengungkap bagaimana rasanya jatuh ke dalam black hole alias lubang hitam. Hal itu mereka tuangkan dalam sebuah video simulasi yang diunggah di YouTube.
ADVERTISEMENT
Simulasi ini dibuat NASA menggunakan super komputer, menggambarkan apa yang mungkin dilihat seseorang ketika mereka jatuh melewati lubang hitam menuju jurang yang tak berdasar.
Selain itu, NASA juga membuat simulasi soal apa yang akan dilihat seseorang saat terbang melewati lubang hitam, di mana dalam video terlihat ruang yang tampak melengkung dan berputar saat seseorang melihat lubang hitam semakin dekat.
“Saya menyimulasikan dua skenario berbeda, satu saat kamera–yang menggantikan astronaut– melesat dari cakrawala peristiwa dan melontarkannya kembali, dan satu lagi saat ia melintasi batas, menentukan nasibnya,” ujar Jeremy Schnittman, pembuat simulasi tersebut dan astrofisikawan di NASA’s Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland.
Lubang hitam merupakan benda menyerupai tarikan gravitasi sangat kuat sehingga cahaya sekali pun tidak bisa lepas dari tarikannya. Ada beberapa jenis black hole, termasuk lubang hitam bintang (terbentuk dari runtuhnya sebuah bintang) dan lubang hitam supermasif (ditemukan di pusat galaksi, termasuk Bima Sakti).
ADVERTISEMENT
Setiap lubang hitam mempunyai cakrawala peristiwa (event horizon) yang merupakan batas di sekitar lubang hitam sehingga tidak ada cahaya atau radiasi lain yang dapat lolos darinya.
Lubang hitam dalam simulasi NASA adalah jenis lubang hitam supermasif, seperti yang ada di pusat galaksi Bima Sakti dengan massa sekitar 4,3 juta kali Matahari dan cakrawala peristiwa selebar 25 juta kilometer. Cincin gas terang di sekitar lubang hitam dikenal sebagai piringan akresi, bersinar terang karena banyaknya panas yang dihasilkan dari gesekan.
Simulasi NASA mengajak kita seakan-akan bergerak sekitar 643 juta km jauhnya dari lubang hitam, dan dengan cepat jatuh ke arahnya di mana piringan akresi menjadi terdistorsi dan melengkung saat kita semakin dekat.
ADVERTISEMENT
“Lubang hitam yang memiliki massa hingga sekitar 30 massa Matahari memiliki cakrawala peristiwa yang jauh lebih kecil dan gaya pasang surut yang lebih kuat sehingga dapat menghancurkan objek yang mendekat sebelum mencapai cakrawala,” ujar Schnittman sebagaimana dikutip Newsweek.
Ini terjadi karena tarikan gravitasi yang dirasakan tubuh akan jauh lebih kuat dirasakan di bagian kaki ketimbang kepala sehingga membuat tubuh memanjang seperti potongan spageti. Proses ini dikenal sebagai spagetifikasi. Pada akhirnya, tubuh akan terkoyak akibat tarikan gravitasi yang sangat kuat dari lubang hitam. Tubuh kita mungkin hanya akan bertahan 12,8 detik sebelum akhirnya hancur.