Apa yang Terjadi pada Pesawat Terbang di Udara jika Ada Gempa Bumi Besar?

18 Mei 2024 16:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat terbang di atas kepulauan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat terbang di atas kepulauan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jika kamu lagi berada di dalam pesawat terbang, lalu ada gempa bumi besar di darat, apakah pesawat yang kamu tumpangi akan terdampak dari bencana tersebut?
ADVERTISEMENT
Mungkin ada beberapa dampak dari gempa bumi yang menyebabkan masalah pada penerbangan. Namun sebelum membahasnya, ada baiknya kita menelusuri hubungan antara atmosfer dan Bumi.
“Saat tanah berguncang, hal itu menimbulkan gelombang atmosfer kecil yang dapat merambat hingga ke ionosfer,” kata Attila Komjathy, ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA dari California Institute of Technology di situs NASA . “Ini adalah wilayah yang luasnya bisa mencapai 1.000 kilometer di atas permukaan planet kita.”
Oleh karena itu, gempa bumi dapat menyebabkan sejumlah gangguan pada atmosfer Bumi, tapi apakah hal ini cukup untuk membuat pesawat terganggu? Jawaban singkatnya adalah tidak, tapi mari kita jelaskan lebih lanjut.
Pada saat terjadi gempa, Bumi akan mengeluarkan gelombang seismik yang datang dalam bentuk gelombang tekanan (gelombang P) dan gelombang geser (gelombang S). Meski gelombang S hanya bisa merambat melalui media padat seperti tanah, gelombang P dapat merambat melalui media lain, seperti cairan atau gas. Dengan demikian, mereka bisa berpindah ke atmosfer.
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Toru Hanai/REUTERS
Ketika itu terjadi, gelombang P menjadi gelombang suara yang biasanya terdengar di bawah 20 hertz, merupakan ambang batas terendah untuk pendengaran manusia sehingga biasanya tidak terdengar–suara yang berada dalam kisaran ini disebut sebagai infrasonik.
ADVERTISEMENT
Semakin jauh gelombang ini bergerak di udara, gelombang akan semakin melemah. Ini adalah proses yang disebut atenuasi, dan pada dasarnya merupakan proses yang sama yang membuat segala sesuatunya terdengar lebih pelan jika kamu semakin jauh darinya. Ini juga merupakan proses yang melemahkan sinar Matahari saat melewati lapisan atmosfer atau media lain, seperti laut.
Inilah alasan kenapa pesawat yang terbang di atas gempa tidak akan merasakan pengaruh getaran di bawahnya, sekalipun itu gempa besar. Ketika gelombang P merambat melalui batu, lalu merambat melalui udara, gelombang tersebut akan berkurang sedemikian rupa sehingga akan kalah dengan kebisingan dan gerakan pesawat itu sendiri.
Kendati begitu, bukan berarti pesawat lepas dari risiko gempa. Masalah akan terjadi pada navigasi dan ini juga bisa mengancam keselamatan. Seorang pengguna yang mengaku sebagai pilot dan insinyur penerbangan Angkatan Udara Amerika Serikat bernama Roy Wagner pernah menjawab pertanyaan yang diposting di situs Quora pada 2018 lalu. Pertanyaannya begini:
ADVERTISEMENT
“Apakah gempa Bumi memengaruhi pesawat yang terbang di atasnya?”
Ilustrasi pilot di kokpit. Foto: Skycolors/Shuttertock
Respons Wagner atas pertanyaan itu sangat menarik hingga diposting ulang oleh Forbes. Menurut Wagner, ia sempat menerbangkan pesawat saat terjadi gempa. Gempa tersebut mengganggu pengatur lalu lintas udara. Dalam hal ini, gempa Bumi menyebabkan pemadaman listrik di pangkalan, menyebabkan masalah pada instrumen navigasi pesawat serta kemampuannya untuk berkomunikasi.
Pemadaman listrik juga membuat pengatur lalu lintas udara kehilangan sinyal radar sehingga tidak dapat lagi menemukan lokasi penerbangan Wagner. Namun, semua masalah ini hanya berlangsung sebentar dan masalah terpecahkan ketika listrik darurat di pangkalan mulai menyala.
Ini adalah contoh dari dampak yang bisa terjadi pada pesawat yang mengudara ketika gempa melanda. Dalam kebanyakan kasus, stasiun pengatur lalu lintas udara memiliki generator cadangan darurat yang memadai untuk situasi genting seperti ini.
ADVERTISEMENT
Mereka juga telah menyiapkan rencana pengendalian secara menyeluruh terhadap sistem yang dimiliki jika terjadi peristiwa di luar prediksi, seperti letusan gunung berapi, dampak nuklir, banjir, aksi terorisme, dan tentu saja gempa bumi.
Jadi kamu nggak perlu khawatir kalau terbang menggunakan pesawat terus ada gempa di bawahnya. Dalam kebanyakan kasus, kamu bahkan tidak akan menyadari ada kejadian gempa tersebut.