Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Arkeolog di Roma Temukan Bongkahan Pigmen Biru Paling Berharga di Zaman Kuno
10 Februari 2025 14:06 WIB
·
waktu baca 2 menit![Bongkahan pigmen Biru Mesir itu seukuran melon kecil. Foto: Colosseum Archaeological Park/Simona Murrone](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkmk3xx6p22n8bravh1j7eg7.png)
ADVERTISEMENT
Para arkeolog menemukan sebuah bongkahan pigmen sebesar jeruk bali berwarna biru menyala di halaman istana agung Kaisar Naro, Roma , tempat pesta-pesta legendaris berlangsung. Batu itu memiliki berat hingga 2,4 kilogram.
ADVERTISEMENT
Bongkahan pigmen biru ini ditemukan selama penggalian Domus Aurea yang dilakukan baru-baru ini. Domus Aurea adalah kediaman pada era Kaisar Nero yang terletak di dekat Colosseum di jantung kota Roma Kuno. Istana ini dibangun setelah kebakaran besar tahun 64 M, sebuah bencana yang diduga dilakukan oleh Nero untuk membersihkan tempat bagi istana barunya yang megah.
Dalam penggalian baru-baru ini, para arkeolog menemukan dua baskom berisi pigmen warna yang digunakan dalam dekorasi dinding, termasuk taburan oker merah dan kuning. Namun, yang paling menarik adalah penemuan bongkahan besar pigmen biru seberat 2,4 kilogram.
Domus Aurea adalah tempat yang sangat mewah. Istana ini memiliki belasan ruangan yang indah, termasuk kamar mandi dengan dua pilihan air: air biasa dan air belerang. Di sana juga terdapat beberapa ruang perjamuan, salah satu yang paling terkenal adalah coenatio rotunda yang konon memiliki langit-langit berputar untuk meniru gerakan langit.
ADVERTISEMENT
Pigmen biru yang ditemukan merupakan bahan utama dalam kemegahan istana Domus Aurea. Pigmen ini sangat dicari oleh para penguasa seantero dunia pada era tersebut. Pigmen digunakan dalam karya seni untuk menciptakan warna yang lebih nyata.
Penggunaan pigmen paling awal didokumentasikan berasal dari pertengahan milenium ketiga di Mesir dan Mesopotamia, kemudian menyebar ke sebagian besar wilayah Mediterania kuno. Salah satu pusat produksi berada di kota Alexandria di Mesir. Pigmen juga diproduksi secara lokal di semenanjung Italia. Jejak pigmen telah ditemukan di antara reruntuhan Pompeii, kota Romawi yang hancur oleh letusan gunung berapi pada 79 Masehi.
Para peneliti di Archaeological Park of the Colosseum berharap penggalian yang sedang berlangsung di Domus Aurea bisa mengungkap lebih banyak bukti pigmen biru dan menemukan bagaimana pengrajin kuno menggunakan pigmen ini.
ADVERTISEMENT
“Daya tarik yang tersampaikan oleh kedalaman warna biru pigmen ini sungguh luar biasa. Sekali lagi, Domus Aurea memukau dan memperlihatkan kecemerlangan warna yang digunakan oleh para pelukis yang dengan terampil menghiasi ruangan-ruangan istana kekaisaran yang berharga dan berkelas ini,” ujar Alfonsina Russo, Direktur Archaeological Park of the Colosseum, mengutip IFL Science.