Arkeolog Israel Klaim Temukan Kerajaan Nabi Daud

17 Juli 2023 8:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menara Daud, benteng kuno terkenal yang terletak di dekat pintu masuk Gerbang Jaffa ke Kota Tua Yerusalem. Foto: RPBaiao/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Menara Daud, benteng kuno terkenal yang terletak di dekat pintu masuk Gerbang Jaffa ke Kota Tua Yerusalem. Foto: RPBaiao/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para arkeolog Israel mengeklaim telah menemukan struktur kota kuno yang diyakini sebagai bagian dari kerajaan Raja Daud –dalam Islam Daud adalah Nabi. Ini menunjukkan bahwa tokoh alkitabiah itu bukan hanya seorang gembala yang rendah hati, tapi juga seorang pemimpin yang perkasa.
ADVERTISEMENT
Penemuan ditulis di Jerusalem Journal of Archaeology dan belum ditinjau rekan sejawat.
Profesor Yosef Garfinkel memaparkan struktur jaringan lima kota yang ditemukan membentang di Yerusalem itu berasal dari awal abad ke -10 SM, sekitar 200 tahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Jika ini benar, maka jaringan kota tersebut bisa jadi merupakan pemukiman luas bagian dari kerajaan Yehuda dan dibangun di bawah pemerintahan Raja Daud.
Sesuai dengan penelitian, kelima kota memiliki desain serupa, terutama dua tembok paralel yang menutupi bagian dalam kota yang menunjukkan dua tembok itu bagian dari jaringan terpadu. Bangunan-bangunan itu dihubungkan oleh jalan yang terorganisir dengan baik.
Secara historis, kerajaan Daud penuh dengan misteri. Sampai saat ini para peneliti masih memperdebatkan apakah lima kota yang ditemukan merupakan bagian dari kerajaan Daud atau bukan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Raja Daud di dalam alkitabiah dikisahkan sebagai seorang gembala muda. Dia terkenal setelah membunuh raksasa Goliat. Daud kemudian menjadi raja suku Yehuda dan pada akhirnya jadi pemimpin suku Israel. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Garfinkel menunjukkan bahwa Raja Daud adalah penguasa kuat yang mengendalikan kerajaan kuno, termasuk Yerusalem.
“Orang-orang ingin mengatakan bahwa Daud memerintah sebuah desa kecil dan tidak ada kerajaan, dan saya mengatakan ada sebuah kerajaan dengan kota-kota membentang yang jaraknya satu hari jika ditempuh dengan berjalan kaki dari Yerusalem,” ujar Garfinkel, Profesor Arkeologi Prasejarah dan Arkeologi Alkitab Periode di University of Jerusalem, sebagaimana dikutip IFL Science.
“Apa yang saya katakan adalah kerajaan Daud termasuk Yerusalem, Hebron, dan beberapa kota di sekitarnya: itulah pusat kota kerajaan Daud. Saya pikir itu realistis,” tambah Garfinkel.
ADVERTISEMENT
Namun, beberapa peneliti meragukan analisis Garfinkel. Mereka mengatakan bahwa kesimpulan Garfinkel dalam karya terbarunya bersifat reduktif.
“Saya pikir itu penyederhanaan yang berlebihan dan dia meratakan detailnya. Ada banyak detail kecil yang tidak saya setujui, dan ada generalisasi selama periode yang luas yang bermasalah,” kata Profesor Aren Maeir, arkeolog dari Bar Ilan University, kepada The Times of Israel.
"Ini seperti ketika seorang nelayan memberi tahu Anda tentang jenis ikan yang dia tangkap dan dengan setiap cerita, lengannya menjadi semakin lebar," kata Profesor Maeir. “Apakah itu sarden, mackerel, atau paus biru? Jika Anda membaca teks Alkitab dan mengartikannya secara harfiah, maka itu adalah paus biru. Saya pikir mungkin ada kerajaan kecil di Yerusalem, tetapi kita tidak tahu seberapa besar pengaruh kerajaan ini.”
ADVERTISEMENT