Arkeolog Mesir Temukan 50 Mumi di Pemakaman Kuno

5 Februari 2019 10:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beberapa mumi anak kecil yang dipamerkan di situs arkeologi Tuna El-Gebel, Minya, Kairo Foto: REUTERS/Abdallah Dalsh
zoom-in-whitePerbesar
Beberapa mumi anak kecil yang dipamerkan di situs arkeologi Tuna El-Gebel, Minya, Kairo Foto: REUTERS/Abdallah Dalsh
ADVERTISEMENT
Mesir menjadi salah satu tujuan utama para arkeolog dunia dalam melakukan penelitian. Di sana, tersimpan artefak-artefak kuno yang kaya akan sejarah.
ADVERTISEMENT
Di awal tahun 2019 ini, para arkeolog Mesir menemukan sebuah makam berisi 50 mumi yang diperkirakan berasal dari era Ptolemeus, sekitar 323 SM (Sebelum Masehi) hingga 30 SM, di Minya, selatan Kairo, pada Sabtu (2/2) waktu setempat. Mumi-mumi itu ditemukan oleh sekelompok peneliti dari pihak Kementerian Barang Antik Mesir dan Universitas Minya yang telah melakukan penggalian di lokasi tersebut sejak Februari 2018. Beberapa mumi ditemukan terbungkus linen sementara yang lain ditempatkan di dalam peti mati batu atau sarkofagus kayu, seperti dilaporkan Reuters.
Tiga mumi yang ditemukan di situs arkeologi Tuna El-Gebel, Minya, Kairo Foto: REUTERS/Abdallah Dalsh
Dari mumi-mumi tersebut, 12 di antaranya adalah anak-anak, yang ditemukan di dalam empat ruangan yang memiliki dalam sembilan meter di situs arkeologi Tuna El-Gebel.
ADVERTISEMENT
Mumi yang ditemukan berada dalam kondisi yang baik dan beberapa dihiasi dengan "tulisan tangan demotik"-- suatu bentuk tulisan Mesir kuno yang digunakan oleh orang awam. Menurut Sekertaris Jenderal Dewan Tertinggi Barang Antik, Mostafa Waziri, identitas dari puluhan mumi tersebut masih belum diketahui. "Kami belum menemukan nama yang ditulis dalam hieroglif," kata Mostafa. Ia menjelaskan jika dilihat dari metode mumifikasinya, bisa jadi mumi-mumi itu memiliki pekerjaan dengan posisi penting atau bergengsi.
Mumi yang ditemukan di dalam sebuah peti batu di situs arkeologi Tuna El-Gebel Foto: REUTERS/Abdallah Dalsh
Selain ditemukan jasad-jasad manusia, di sana juga ditemukan mumi binatang peliharaan, seperti anjing. Hal itu menandakan bahwa pada saat itu, hewan peliharaan merupakan hal yang paling penting bagi para pemiliknya. “Binatang ini sangat berarti bagi pemiliknya, sehingga mereka menguburkannya di dekat makam mereka,” ujar ahli arkeologi, Mohamed Ragab. Pengunjung, termasuk duta besar dari beberapa negara, berkumpul di lokasi penemuan di mana ada lebih dari 40 mumi dipamerkan selama upacara pengumuman penemuan tersebut.
ADVERTISEMENT