Arkeolog Temukan Benteng Tertua Bangsa Mesir

22 Mei 2019 10:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benteng tertua Mesir yang ditemukan arkeolog di situs Tell El-Kedwa di Sinai Utara. Foto: Kementerian Purbakala Mesir
zoom-in-whitePerbesar
Benteng tertua Mesir yang ditemukan arkeolog di situs Tell El-Kedwa di Sinai Utara. Foto: Kementerian Purbakala Mesir
ADVERTISEMENT
Para arkeolog Mesir telah menemukan reruntuhan benteng kuno yang diperkirakan berasal dari Dinasti ke-26, yakni dinasti terakhir dari kekuasaan bangsa Mesir sebelum Persia menaklukkan negara itu pada tahun 525 Sebelum Masehi.
ADVERTISEMENT
Para peneliti menemukan bagian dari benteng batu bata lumpur, termasuk menara timur laut dan tenggara di situs Tell El-Kedwa di Sinai Utara. Sebelumnya, pada 2008, para arkeolog telah menggali timur benteng pertahanan itu. Tetapi, karena ukurannya sangat besar, sampai sekarang para peneliti masih melakukan penggalian.
Arkeolog menduga lokasi tersebut merupakan ruang utama sebuah benteng. Mereka juga menemukan reruntuhan pos militer yang usianya lebih muda yang dibangun di atas sisa-sisa reruntuhan benteng sebelumnya.
"Benteng asli dianggap sebagai salah satu benteng tertua yang pernah ditemukan di negara itu," ujar Moustafa Waziri, sekretaris jenderal Dewan Agung Purbakala Mesir, kepada Ahram Online.
Dinding benteng yang lebih tua memiliki tebal hingga 7 meter. Kementerian Purbakala Mesir juga menambahkan bahwa komplek benteng ini memiliki empat menara. Benteng-benteng baru yang dibangun pada abad berikutnya lebih terlindungi dengan tembok memiliki lebar 11 meter yang mencakup 16 menara.
ADVERTISEMENT
Menurut Nadia Khadr, kepala Departemen Purbakala Mesir Kuno, benteng kuno itu juga memiliki sejumlah ruangan yang dipenuhi pasir, tembikar pecah, dan puing-puing yang mungkin telah membantu menopang tembok yang berat. Beberapa ruangan diduga berfungsi sebagai saluran air hujan, yang merupakan karakteristik dari Dinasti ke-26.
Para arkeolog juga mengungkap keberadaan pintu masuk kuno ke benteng tersebut, dalam bentuk gerbang samping di sisi timur laut.
"Tepat di sebelah kanan pintu masuk ini adalah sisa-sisa ruangan yang mungkin telah ditempati oleh penjaga yang mengawasi gerbang," ujar Hisham Hussein, direktur jenderal Benda Purbakala Sinai Utara.
Piramida Mesir Foto: Sam Valadi via Pixabay
Penggalian juga menemukan tembok sepanjang 85 meter di sisi selatan benteng, dan sisa-sisa rumah di bagian barat benteng. Di antara rumah-rumah itu ditemukan prasasti yang menyebut Raja Psamtik I, yakni raja yang berhasil mengusir Asyur dari Mesir dan menyatukan kembali negara ketika ia mendirikan Dinasti ke-26. Psamtik I meninggal pada tahun 610 Sebelum Masehi.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan prasasti ini, studi awal menunjukkan bahwa benteng paling mungkin berasal dari paruh pertama Dinasti ke-26, khususnya pada era Raja Psamtik I," papar Hussein.
Sementara itu, para arkeolog menduga keberadaan benteng menunjukkan bukti bahwa adanya ancaman serangan hebat dari pihak lain.