Arkeolog Temukan Kerangka Prajurit Skithia Berusia 2.500 Tahun

4 Januari 2020 15:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penemuan kerangka prajurit Skithia di Rusia. Foto: Jagiellonian University/Igor Pieńkos
zoom-in-whitePerbesar
Penemuan kerangka prajurit Skithia di Rusia. Foto: Jagiellonian University/Igor Pieńkos
ADVERTISEMENT
Tim arkeolog dari Jagiellonian University menemukan makam seorang prajurit bangsa Skithia berusia 2.500 tahun di situs arkeologi Chinge-Tey, Rusia. Makam bersejarah tersebut ditemukan di pemakaman yang dijuluki Lembah Para Raja Siberia dan terkenal menyimpan banyak benda berharga, yang juga sering sekali dirampok.
ADVERTISEMENT
Selain itu, situs arkeologi ini dipenuhi banyak kurgan raksasa, yakni gundukan tanah bukit pemakaman. Penamaan situs ‘Lembah Para Raja Siberia’ pun berdasarkan fakta bahwa mayoritas kuburan di sana menyimpan harta karun milik bangsawan.
Itu mengapa makam prajurit yang baru ditemukan ini juga berisi senjata dan ornamen berlapis emas. Selain makam prajurit Skithia tersebut, tim arkeolog juga menemukan satu lagi makam serupa namun telah dijarah oleh perampok.
Kerangka prajurit Skithia berusia 2.500 tahun ditemukan oleh tim arkeolog Jagiellonian University, Rusia. Foto: Jagiellonian University/Igor Pieńkos
“Untuk penelitian kami, kami memilih kurgan yang tidak terlihat jelas, (bahkan) hampir tidak tampak dengan diameter sekitar 25 meter,” ujar Lukasz Oleszczak, kepala penelitian, seperti dilansir The First News.
“Di dalamnya, ada kerangka prajurit muda dengan persenjataan lengkap. Ada bagian di sekitar kepalanya yang dihiasi pektoral yang terbuat dari lembaran emas, manik-manik kaca, spiral emas untuk menghias jalinan (di sekeliling kepalanya),” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Para arkeolog juga menemukan batu runcing dan kapak perang dari perunggu dengan ornamen berbentuk kepala elang, panah, pisau besi, potongan-potongan busur, seluruhnya menunjukkan persenjataan khas prajurit yang berkeliaran di hutan Siberia.
Lokasi penemuan krangka prajurit Skithia. Foto: Jagiellonian University/Igor Pieńkos
"Benda-benda lain yang terpelihara dengan baik terbuat dari bahan-bahan organik. Di antara mereka ada quiver kulit, panah, poros kapak, dan sabuk,” ujar Oleszczak.
Temuan benda-benda ini berasal dari abad ke-7 atau ke-6 Sebelum Masehi. Bangsa Skithia adalah kelompok nomaden dari Asia Tengah yang populasinya menyebar ke Eropa Timur lewat kegemaran mereka terhadap pertempuran dan perang.