Arkeolog Temukan Logam dari Luar Angkasa di Tumpukan Harta Karun Emas

28 Februari 2025 16:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harta Karun Villena. Foto: Municipal Archaeological Museum of Villena
zoom-in-whitePerbesar
Harta Karun Villena. Foto: Municipal Archaeological Museum of Villena
ADVERTISEMENT
Di tengah tumpukan harta karun emas dari Zaman Perunggu di Iberia, para arkeolog telah menemukan sepasang benda asing yang diduga berasal dari luar Bumi. Logam asing tersebut menjadi benda paling berharga di antara tumpukan emas yang ada.
ADVERTISEMENT
Benda tersebut merupakan sebuah gelang kusam dan potongan bola berongga karat terbuat dari logam berlapis emas. Hasil analisis menemukan, logam tersebut ternyata bukan berasal dari bawah tanah, melainkan dari besi meteorit yang jatuh dari langit.
Penemuan yang dipimpin oleh Salvador Rovira-Llorens, kepala konservasi di Museum Arkeologi Nasional Spanyol, diungkap dalam sebuah makalah yang terbit di Trabajos de Prehistoria pada Februari 2024 lalu. Studi menunjukkan, 3.000 tahun lalu para pengrajin logam di Iberia ternyata memiliki teknik dan teknologi pengerjaan logam yang lebih maju dari perkiraan sebelumnya.
Gelang berkarat yang diduga dibuat dari besi meteorit. Foto: Villena Museum
Harta Karun Villena sendiri pertama kali ditemukan sekitar 60 tahun lalu, tepatnya pada 1963 di tempat yang sekarang disebut Alicante di Spanyol. Harta karun tersebut terdiri dari 66 benda yang sebagian besar terbuat dari emas. Sejak saat itu, harta karun tersebut dianggap sebagai salah satu contoh penting dari pembuatan emas Zaman Perunggu di Semenanjung Iberia, dan seluruh Eropa.
ADVERTISEMENT
Di antara tumpukan emas tersebut, ada benda yang menarik perhatian peneliti karena cukup sulit diidentifikasi umurnya: belahan kecil berongga yang diduga merupakan bagian dari tongkat kerajaan atau gagang pedang, dan satu gelang yang menyerupai torc. Keduanya memiliki apa yang digambarkan oleh arkeolog sebagai tampilan ‘besi’.
Di Semenanjung Iberia, Zaman Besi baru dimulai sekitar tahun 850 SM. Yang jadi masalah, material emas yang ditemukan diperkirakan berasal dari antara tahun 1500 hingga 1200 SM. Jadi, mencari tahun di mana artefak yang tampak seperti besi dalam konteks Harta Karun Villena merupakan sebuah teka-teki.
Gagang pedang berlapis emas yang terbuat dari logam meteorit. Foto: Villena Museum
Ada cara untuk mengetahui perbedaan antara besi meteorit dan besi dari Bumi. Besi dari meteorit memiliki kandungan nikel yang jauh lebih tinggi daripada besi yang digali dari tanah. Dalam hal ini, peneliti mendapatkan izin dari Museum Arkeologi Kota Villena yang menyimpan koleksi benda tersebut untuk menguji kedua artefak, dan menentukan seberapa banyak nikel yang terkandung di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Mereka mengambil sampel kedua artefak, mengujinya dengan spektrometri massa untuk menentukan komposisinya. Meski tingkat korosinya tinggi, yang mengubah susunan unsur artefak, hasilnya menunjukkan bahwa gagang pedang dan gelang tersebut terbuat dari besi meteorit. Keduanya dibuat pada periode yang sama, sekitar tahun 1400 hingga 1200 SM.
“Data yang tersedia menunjukkan bahwa gagang pedang dan gelang dari Harta Karun Villena merupakan dua bagian pertama yang dapat dikaitkan dengan besi meteorit di Semenanjung Iberia,” papar peneliti.