Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
![Reruntuhan Yunani kuno. Foto: do wikipedia](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1576744156/af15tjso3wuifugqfqw8.jpg)
ADVERTISEMENT
Penemuan baru terkait kuburan bangsawan Yunani kembali terjadi. Kali ini, makam berlapis emas yang ditemukan di situs Pylos Yunani diduga dihuni oleh pangeran dan putri yang hidup sekitar 3.500 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam makam tersebut, arkeolog menemukan perhiasan yang diukir dengan sangat rumit, serta sisa-sisa tulang manusia yang diduga jasad para bangsawan. Hingga saat ini, mereka belum bisa memastikan ada berapa mayat yang terkubur di sana, begitupun dengan jenis kelamin dan usia mayat karena masih dalam proses penyelidikan.
Sejarah ditemukannya situs Pylos ini cukup panjang. Situs yang juga disebut Istana Noster ini pertama kali terungkap pada 1939. Pada 2015, peneliti pernah menemukan kuburan yang juga menyimpan banyak perhiasan di dalamnya.
Adapun untuk mengungkap kuburan kali ini, arkeolog harus membuka sekitar 40.000 ribu batu seukuran semangka. Penutup batu dipasang untuk melindungi makan dari para perampok yang menginginkan harta-harta di dalamnya.
Menurut catatan sejarah, makam ini dibangun di masa peradaban Mycenaean yang berkembang di daratan Yunani dan Kreta. Masyarakat Mycenaean membangun istana besar dan mengembangkan sistem tulisan yang disebut Linear B, sebelum akhirnya runtuh sekitar 3.200 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Kini, saat kota dan istananya telah terkubur dalam tanah, para arkeolog menemukan kembali sisa-sisa kejayaan itu. Saat menggali salah satu kuburan orang Mycenaean, peneliti menemukan tumpukan emas di dinding makam yang berjatuhan bak daun tersapu angin.
Kemewahannya tak berhenti di situ, dinding-dinding makam juga dilapisi emas dan dihias oleh beberapa ukiran. Ditemukan pula cincin emas yang diukir dua ekor sapi di sebuah ladang gandum.
“Ini adalah pemandangan peternakan yang sangat menarik. Ini adalah dasar dari pertanian,” ujar Jack Davis, seorang profesor dan arkeolog di University of Cincinnati, yang menjadi ketua tim penelitian.
Selain itu, terdapat bongkahan perhiasan yang diukir secara rumit, salah satunya batu akik berukir dua makhluk mirip singa yang disebut “geni” tengah berdiri tegak di antara kedua kakinya.
“Singa-singa itu membawa pembakar dupa dan semacam vas bunga yang dipersembahkan sebagai penghormatan kepada altar berhias pohon muda dan dua tanduk,” ujar Sharon Stocker, seorang rekan penulis senior di University of Cincinnati.
ADVERTISEMENT
Dalam makam juga ditemukan sebuah liontin emas dengan gambar dewi Mesir Hathor, yang diduga sebagai alat pelindung. “Penemuan ini sangat menarik, mengingat peran Dewi Mesir Hathor adalah sebagai pelindung orang mati,” ujar Davis.
Banyak artefak lain yang ditemukan di sana, termasuk benda-benda yang terbuat dari emas, seperti carnelian, amethyst, dan amber. Artefak itu juga menjelaskan bahwa orang-orang Mycenaean melakukan perdagangan dengan daerah lain, sebab beberapa benda yang ditemukan berasal dari Baltik dan Mesir. Tim berencana akan terus menggali kuburan lain yang diduga masih ada hingga dua tahun ke depan.