Arkeolog Temukan Patung Penis Terbesar di Situs Romawi Kuno

12 September 2022 7:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung penis terbesar era Romawi yang ditemukan peneliti.  Foto: Historical Museum of Nueva Carteya
zoom-in-whitePerbesar
Patung penis terbesar era Romawi yang ditemukan peneliti. Foto: Historical Museum of Nueva Carteya
ADVERTISEMENT
Para peneliti menemukan patung penis besar yang terbuat dari batu di sebuah situs Romawi kuno di Spanyol, berukuran sekitar 46 centimeter dan menjadikannya patung penis Romawi terbesar yang pernah ditemukan.
ADVERTISEMENT
Para arkeolog menemukan struktur batu yang dipahat berbentuk penis di El Higuerón, sebuah situs di dekat kota Nueva Carteya di wilayah Córdoba, Spanyol. Gambar dari pahatan batu itu dibagikan di Facebook oleh Museum Sejarah Nueva Carteya yang memimpin penggalian di situs tersebut.
El Higuerón berasal dari abad ke-4 SM dan awalnya merupakan pemukiman Iberia sebelum diambil alih dan dibangun oleh orang Romawi yang menaklukkan wilayah tersebut pada tahun 206 SM.
Patung penis atau disebut Phalli adalah simbol penting dalam budaya Romawi kuno. Batu ini dipercaya bisa menangkal nasib buruk atau membantu meningkatkan kejantanan. Maka, tak heran jika di situs Romawi kuno banyak ditemukan patung lingga. Namun, lingga yang baru ditemukan kali ini ukurannya di atas rata-rata.
Patung penis di dinding bangunan Romawi kuno. Foto: Shutterstock
“Yang ini luar biasa besar,” Andrés Roldán Díaz, seorang arkeolog di Universitas Extremadura di Spanyol dan direktur Museum Sejarah Nueva Carteya, mengatakan kepada outlet berita Spanyol, El Pais. “Kami sedang meneliti apakah salah satu dari dimensi serupa telah ditemukan sebelumnya. Namun, ini bisa menjadi lingga Romawi terbesar yang pernah ditemukan.”
ADVERTISEMENT
Tidak jelas berapa banyak pahatan lingga yang telah ditemukan hingga saat ini. Phalli bukan satu-satunya benda penting yang ditemukan di situs El El Higuerón. Para peneliti juga sebelumnya menemukan benteng Romawi di situs tersebut, dibangun di atas bangunan Iberia.
“Struktur bangunan yang tidak lazim di El Higuerón ini, dikombinasikan dengan lingga yang berpotensi memecahkan rekor, menyoroti sejarah yang jauh lebih kompleks dari situs arkeologi ini," kata Díaz kepada El País.