Arkeolog Temukan Sisa-sisa Otak dan Kulit Manusia yang Hidup 3.700 Tahun Lalu

11 September 2023 10:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para peneliti menemukan sisa-sisa otak dan kulit manusia yang hidup di Zaman Perunggu atau sekitar 3.700 tahun lalu.  Foto:  Anadolu Agency
zoom-in-whitePerbesar
Para peneliti menemukan sisa-sisa otak dan kulit manusia yang hidup di Zaman Perunggu atau sekitar 3.700 tahun lalu. Foto: Anadolu Agency
ADVERTISEMENT
Arkeolog berhasil menemukan sisa-sisa otak dan kulit manusia yang terawetkan dengan baik dari jenazah berusia 3.700 tahun di Turki.
ADVERTISEMENT
Sisa-sisa tersebut milik dua individu Zaman Perunggu yang ditemukan di Mound Tavşanlı atau Tavşanlı Höyük di provinsi Kütahya, Turki, terletak di sebelah barat semananjung Anatolia. Mound Tavşanlı dijuluki “Jantung Anatolia Barat” karena terlihat menyerupai bentuk hati jika dilihat dari udara.
Penggalian terbaru yang dipimpin oleh para peneliti Bilecik Şeyh Edebali University di situs tersebut menemukan sisa-sisa otak dan kulit manusia. Menurut laporan Anadolu Agency (AA) sisa-sisa itu berasal dari dua orang pria; pertama berusia sekitar 15 - 18 tahun, kedua pria paruh baya berusia sekitar 40 - 45 tahun.
Peneliti yakin, kedua orang ini meninggal ketika rumahnya terbakar saat terjadi serangan sekitar 3.700 tahun lalu. Mereka tidak bisa melarikan diri dan meninggal dilalap api.
ADVERTISEMENT
Menurut arkeolog Erkan Fidan di Bilecik Şeyh Edebali University yang memimpin penelitian, Mound Tavşanlı merupakan pemukiman tertua di wilayah tersebut. Tempat itu diduga pernah menjadi ibu kota pada Zaman Perunggu.
Tempat materi otak dan kulit manusia berusia 3.700 tahun ditemukan di Turki. Foto: Anadolu Agency
Bukti penelitian menunjukkan adanya serangan besar-besaran di Mound Tavşanlı sekitar tahun 1700 SM. Serangan ini menyebabkan seluruh pemukiman habis terbakar. Terawetkannya materi otak di dalam tengkorak menjadi bukti bahwa kedua kerangka itu terkena panas sangat tinggi, kata Yılmaz Selim Erdal dari Hacettepe University's Anthropology Department sebagaimana dikutip Newsweek.
Selain otak, arkeolog juga menemukan sisa-sisa kulit di salah satu kerangka antara dada dan perut yang juga telah terkarbonisasi oleh panas. Karbonisasi adalah proses pengubahan bahan menjadi karbon, biasanya melalui pemanasan dan pembakaran, atau selama proses fosilisasi.
ADVERTISEMENT
Ini menjadi penemuan pertama sisa-sisa kulit manusia yang terawetkan selama penggalian arkeologi di Turki. Sebaliknya, sisa-sisa materi otak sebelumnya pernah ditemukan di sana. Saat ini arkeolog sedang menyelidiki, apa tujuan dari penyerangan yang terjadi 3.700 tahun lalu di Mound Tavşanlım dan siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.