Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
AS Minta Pemburu Bunuh 500.000 Burung Hantu Barred Owl, Kenapa?
13 Desember 2023 10:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Dinas Perikanan dan Margasatwa (Fish and Wildlife Service/FWS) AS menyerukan para pemburu membunuh lebih dari 500.000 burung hantu barred owl. Alasannya untuk melindungi spesies asli yang hidup di sana.
ADVERTISEMENT
Burung bernama latin Strix varia itu berasal dari Pantai Timur AS, dan menjadi spesies invasif di Pasifik Barat Laut. Mereka menimbulkan ancaman besar bagi spesies asli yang dilindungi di Pasifik Barat Laut, termasuk bagi burung hantu tutul utara (Strix occidentalis caurina).
Untuk menangani masalah ini, FWS berencana untuk memusnahkan burung hantu invasif tersebut, dan kantor pemerintahan itu berharap dapat meminta bantuan pemburu untuk menembak lebih dari 500.000 burung hantu dalam 30 tahun ke depan.
Barred owl telah hidup di Pasifik Barat Laut sejak 1950-an. Kini jumlahnya melebihi burung hantu yang ada di tiga wilayah termasuk Washington, Oregon, dan California. Burung hantu itu menjadi ancaman bagi burung hantu tutul utara karena lebih agresif dan punya pola makan yang lebih bervariasi.
ADVERTISEMENT
Barred owl memakan apa saja yang djumpai, mulai dari serangga, amfibi, hingga ikan dan burung lain. Mereka juga punya ukuran lebih besar, dan teritorialnya lebih luas ketimbang burung hantu asli. Burung hantu ini kerap mengganggu sarang burung hantu tutul utara, bersaing untuk mendapatkan makanan, dan bahkan menyerang ketika terlalu lapar.
Di wilayah yang jumlah burung hantunya lebih tinggi, populasi burung hantu tutul utara menurun secara drastis. Mereka kini terdaftar sebagai hewan terancam puncah berdasarkan aturan Endangered Species Act, dengan populasi menurun antara 35 hingga 80 persen dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.
Jeffrey R. Dunk, dosen konservasi di Humboldt State University, mengatakan studi baru menemukan populasi burung hantu tutul utara mengalami penurunan 0,2 persen per tahun meski wilayahnya telah menerapkan aturan pengendalian barred owl. Sementara di wilayah yang tidak memiliki pengendalian barred owl, populasi burung hantu tutul utara mengalami penurunan rata-rata 12,1 persen per tahun.
ADVERTISEMENT
“Angka penurunan 0,2 persen pada dasarnya adalah populasi yang stabil, namun penurunan populasi sebesar 12,1 persen per tahun adalah penurunan yang drastis. Jika tingkat penurunan sebesar 12,1 persen ini terus berlangsung, populasi akan berkurang setengahnya hanya dalam waktu 5,7 tahun dan setengahnya lagi dalam waktu 5,7 tahun berikutnya. Pada dasarnya, perbedaan angka ini mencerminkan dampak barred owl terhadap burung hantu tutul utara," ujar R. Dunk sebagaimana dikutip Newsweek.
Saat ini, terdapat lebih dari 100.000 ekor burung hantu barred owl yang berkeliaran di wilayah burung hantu tutul utara di Washington, Oregon, dan California Utara. Mereka juga perlahan bergerak ke selatan dan memasuki wilayah burung hantu tutul California yang kini menghadapi penurunan populasi.
Untuk menangani masalah ini, FWS berencana akan memusnahkan sekitar 20.000 barred owl di tahun pertama, diikuti oleh 13.397 burung per tahun pada dekade pertama, 16.303 burung per tahun pada dekade kedua, dan 17.390 burung setiap tahun pada dekade ketiga. Rencana ini akan dimulai pada awal 2025 mendatang.
ADVERTISEMENT
Ribuan burung itu nantinya akan diburu dan dibunuh menggunakan senapan kaliber sebagai pengganti euthanasia. Para ilmuwan yakin, program ini akan berhasil melindungi burung hantu tutul pada jurang kepunahan, karena berdasarkan penelitian, membunuh burung hantu barred owl dapat menstabilkan populasi burung hantu tutul.
Rencana pengelolaan ini diharapkan bisa memberantas sekitar 30 persen dari total populasi burung hantu barred dan angka ini seharusnya cukup untuk mengendalikan populasi burung hantu tutul utara ke jumlah yang lebih baik.
“Kami tahu kami tidak bisa sepenuhnya memberantas mereka, tapi kami tahu kami bisa menciptakan kawasan [perlindungan] dengan populasi burung hantu barred yang jauh lebih rendah sehingga memungkinkan burung hantu tutul untuk bertahan dan berkembang,” ujar Kessina Lee, pengawas negara bagian di kantor FWS di Oregon kepada Seattle Times.
ADVERTISEMENT