news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Asteroid Raksasa 2 Kali Monas Diprediksi Tabrak Bumi, Bergerak Makin Cepat

16 November 2020 9:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi asteroid. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asteroid. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Peristiwa asteroid mendekati Bumi adalah hal yang lazim terjadi. Sebab dalam satu tahun saja, para ilmuwan menyebut ada jutaan benda luar angkasa yang menabrak Bumi. Namun, sebagian besar benda itu terbakar dan meledak di udara sebelum berhasil mencapai tanah.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran ilmuwan tentang adanya potensi asteroid raksasa menghantam Bumi diproyeksikan terjadi di masa depan. Mereka memprediksi bakal ada asteroid seukuran dua kali Monas (Monumen Nasional) berpotensi menghantam Bumi pada tahun 2068.
Asteroid raksasa itu bernama Apophis, ia diprediksi bakal mendekati Bumi selama beberapa dekade mendatang. Benda tersebut bahkan berpotensi masuk ke lingkungan manusia pada tahun 2068. Apophis diperkirakan berukuran lebih dari 300 meter. Itu ibarat dua tugu Monas melayang di udara.
Ilustrasi hantaman asteroid. Foto: 470906 via pixabay.
"Percepatan ini muncul dari gaya yang sangat lemah pada suatu objek karena radiasi termal yang tidak seragam," papar peneliti di University of Hawaii Institute for Astronomy (IfA) dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip CNET. Kendati berpotensi menabrak Bumi, ada kemungkinan asteroid melenceng dari jalur lintas akibat efek sinar matahari.
ADVERTISEMENT
“Sebelumnya, para ilmuwan tidak mengira skenario dampak asteroid pada Bumi bisa terjadi di tahun 2068. Pengamatan baru menunjukkan bahwa asteroid menjauh dari orbit gravitasi sekitar 170 meter per tahun, ini cukup untuk menjaga skenario dampak tahun 2068,” ujar Deva Tholen, astronom IfA.
Apophis pertama kali ditemukan pada tahun 2004. Sering dengan banyaknya data yang dikumpulkan, para peneliti terus merevisi jalur lintas asteroid raksasa tersebut. Sebelumnya, para peneliti memprediksi Apophis bakal menghantam Bumi pada tahun 2036. Namun, prediksi itu direvisi.
Peneliti kemudian memprediksi bahwa asteroid bakal masuk ke Bumi pada tahun 2029. Prediksi itu kembali dikesampingkan. Peneliti lalu menyebut bahwa pada 2029, Apophis hanya akan terlihat di langit Bumi dan bisa disaksikan dengan mata telanjang. Fenomena 2029 ini bisa membantu ilmuwan untuk mengetahui lintasan asteroid di masa depan.
Meteor Chelyabinsk meledak di langit Rusia pada 15 Februari 2013. Pernah menjadi bagian batu yang sama dengan sebuah asteroid berjenis Apollo. Foto: Wikimedia Commons
Sementara itu, ilmuwan juga sedang mencari cara untuk memblokir asteroid supaya tidak mencapai daratan. Dalam Misi DART NASA, misalnya, mereka berencana menggunakan metode menabrakan pesawat luar angkasa pada benda yang berpotensi menghantam Bumi.
ADVERTISEMENT
“Ketidakpastian tentang Apophis sedikit mengganggu, tetapi kamu sebaiknya tidak menuliskan kiamat di kalender. Para astronom akan mengetahui dengan baik sebelum tahun 2068 jika ada kemungkinan terjadinya dampak hantaman," kata para peneliti dari Hawaii University.
Nama Apophis diambil dari nama Dewa Kekacauan (God of Chaos) pada masa Mesir Kuno. Seperti namanya, asteroid Apophis diduga bakal menciptakan kekacauan yang luar biasa bagi Bumi, jika ia benar akan menghantam planet kita.
Peneliti mengestimasi, kekuatan ledak asteroid Apophis ketika menghantam Bumi berkisar 800 juta bom TNT. Daya ledak tersebut 65.000 kali lebih besar ketimbang bom nuklir Hiroshima yang diledakkan AS di Hiroshima, Jepang, pada 1945.