Astronom Mengaku Temukan Lubang Hitam Raksasa di Luar Angkasa

20 Mei 2018 9:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Lubang Hitam (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lubang Hitam (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Dalam studi astronomi modern, diketahui di setiap galaksi ada sebuah lubang hitam yang 'selalu lapar dan melahap berbagai gas, debu, hingga bintang-bintang'.
ADVERTISEMENT
Kini, sekelompok astronom asal Australia mengaku telah menemukan sang pelahap bintang itu di luar angkasa. Lubang hitam yang ditemukan para astronom disebut memiliki ukuran 20 miliar kali lebih besar dari Matahari yang memakan satu bintang setiap dua hari.
Dilaporkan The New York Times, lubang hitam itu berkembang dengan cepat. Christian Wolf, dari Universitas Nasional Australia yang memimpin tim penemuan ini, mengatakan lubang hitam itu kemungkinan 10 ribu kali lebih terang dari galaksi yang ditempatinya.
Bahkan, saking terangnya hingga membuat kita tidak bisa melihat galaksinya sendiri.
Penemuan ini dituliskan Wolf bersama timnya dalam sebuah paper yang dipublikasikan di Publications of the Astronomical Society Australia.
Albert Einstein. (Foto: ParentRap via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Albert Einstein. (Foto: ParentRap via Pixabay)
Menurut teori relativitas umum dari Albert Einstein, lubang hitam adalah 'gerbang satu arah gravitasi' yang dapat melahap sebanyak apa pun sesuai dengan ukurannya. Sisa material dan energi yang keluar di luar angkasa kemudian akan menghasilkan 'kembang api' yang disebut quasar.
ADVERTISEMENT
Nyala api dari material yang berputar di sekitar lubang hitam bernama SMSS J215728.21-360215.1 ini sama terangnya dengan 700 triliun Matahari. Jika lubang hitam itu ada di pusat galaksi Bima Sakti, maka terangnya akan 10 kali lebih terang dibandingkan Bulan dan menerangi Bumi dengan banyak sinar X yang tidak memungkinkan adanya kehidupan.
Untungnya, lubang hitam ini tidak ada di sekitar Bumi. Lubang hitam itu terletak 12 miliar tahun cahaya dari Bumi. Kemunculannya disebut berjarak 1,2 miliar tahun setelah terjadinya Big Bang, ketika bintang-bintang dan galaksi terbentuk.
Namun, masih menjadi misteri bagaimana lubang hitam itu bisa memiliki ukuran yang sangat besar. Muncul pertanyaan, mana yang ada terlebih dahulu, apakah lubang hitam atau galaksi?
ADVERTISEMENT