Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sepasang babi rusa yang dijuluki babi paling jelek di dunia asal Indonesia telah tiba di Kebun Binatang London, Inggris, pada Kamis (13/8). Sebelum dipamerkan ke para pengunjung, dua babi rusa tak berbulu bernama Budi dan Beth itu akan ditempatkan terlebih dahulu di dalam kandang selama beberapa minggu ke depan.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada menyebut mereka cantik,” kata Hannah Joy, penjaga kebun binatang London. Babi dengan kulit abu keriput dan moncong panjang telah bergabung dengan kebun binatang London sebagai bagian dari upaya pelestarian internasional spesies babi rusa yang digolongkan sebagai hewan rentan di alam liar karena hilangnya habitat dan perburuan, di mana dagingnya diperjualbelikan di pasar hewan liar.
Di Indonesia , babi ini sering disebut babi tikus atau babi setan karena taringnya yang panjang, tumbuh dari gigi melalui hidung dan melengkung ke belakang. Ukuran taring bisa mencapai 30 centimeter. Pada betina, ukurannya terlihat jauh lebih pendek atau tidak tumbuh mencuat ke belakang seperti babi jantan.
ADVERTISEMENT
Salah satu babi rusa bernama Budi disebut-sebut memiliki fitur seperti karakter Harry Potter, Professor Lupin, yang bisa berubah menjadi manusia serigala di malam hari. Sedangkan Beth disebut mewakili karakter peri rumah Doddy.
“Sama seperti karakter terkenal itu, mereka benar-benar telah memenangkan hati kami--cara mereka mengibaskan ekor panjang adalah sebuah kebahagiaan sendiri untuk dilihat,” kata Joy seperti dikutip dari BBC. “Kami bertekad untuk mengajak pengunjung untuk berbagi kecintaan kami pada babi berpenampilan unik yang dikenal paling jelek di dunia.
Beth baru saja menginjak usia dua tahun. Sementara pasangannya Budi berusia satu tahun. Mereka akan tumbuh besar dengan gading spiral yang menjadi ciri babi jantan. “Mereka mungkin bukan penduduk Indonesia yang paling fotogenik, tetapi babi rusa memang memainkan peran penting dalam ekologi hutan--menyuburkan tanah dan menyebarkan benih saat mereka mencari makan,” kata Joy.
ADVERTISEMENT
“Mereka benar-benar binatang buas yang luar biasa yang membutuhkan bantuan kami.” tambahnya. Babi rusa sendiri masuk kategori hewan terancam punah karena perburuan dan alih fungsi lahan hutan menjadi pertanian. Di Sulawesi, ada 4 subspesies babi rusa, 3 spesies masih bertahan, sedangkan 1 spesies lagi sudah punah.