Bagaimana Hewan Purba Bisa Bertahan Hidup saat Zaman Es?

12 Desember 2019 8:07 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peta Antartika. Foto: Northumbria University
zoom-in-whitePerbesar
Peta Antartika. Foto: Northumbria University
ADVERTISEMENT
Ratusan juta tahun yang lalu, atau sekitar 4 miliar tahun lalu planet Bumi pernah mengalami apa yang disebut sebagai Zaman Es. Sebuah periode ketika suhu Bumi menurun secara drastis dalam jangka waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
Keadaan ini menyebabkan peningkatan massa es di Bumi yang menutupi seluruh daratan dari mulai kawasan kutub, gletser gunung di berbagai benua, Amerika Utara, hingga Eropa. Suhu rata-rata Bumi kala itu mencapai -12 derajat Celcius di bawah titik beku yang menyebabkan penurunan jumlah oksigen di muka Bumi. Hebatnya, hewan purba masih tetap bertahan kala itu.
Sebelumnya peneliti berkesimpulan, patut disadari kehidupan di Bumi ini sangat bergantung akan keberadaan oksigen, sehingga kalau pun ada kehidupan maka hanya sebagian kecil saja. Terutama di lautan, di mana proses tergenangnya air yang membawa oksigen ke lautan telah membeku, lautan tidak akan mungkin dapat dihuni karena kurangnya pasokan oksigen.
Nyatanya, kesimpulan mereka tidak benar, sudah banyak penemuan hewan laut purba yang hidup di lautan ketika zaman es. Kondisi ini justru menjadi kunci dalam evolusi kehidupan yang lebih kompleks.
Ilustrasi berang-berang raksasa di Zaman Es. Foto: Western University
Para peneliti dari Universitas McGill di California berupaya mencari tahu tentang "Apa yang menjadi pompa oksigen bagi kehidupan di bumi ketika masa zaman es?" Menurut mereka, telah ditemukan bukti nyata adanya "pompa oksigen glasial", istilah yang diberikan peneliti untuk menjelaskan keberadaan oksigen di Bumi, yang dapat memperpanjang garis hidup kehidupan Bumi saat itu.
ADVERTISEMENT
Dalam Laporan Akademi Nasional Ilmu Pengetahuan Nasional Amerika Serikat (PNAS) juga menambah bukti baru yang turut mendukung keberadaan lingkungan laut teroksigenasi.
"Faktanya pembekuan global justru terjadi sebelum evolusi hewan, inilah yang menunjukkan hubungan antara "Snowball Earth" (istilah tentang zaman es yang berlangsung di Bumi) dan evolusi hewan, kondisi keras itu merangsang hewan purba berubah ke bentuk yang lebih kompleks," ujar Maxwell Lechte, seorang peneliti postdoctoral dari Departemen Bumi dan Ilmu Planet yang berada di bawah pengawasan Galen Halverson, McGill University.
Lalu untuk penjelasan "pompa oksigen" apa yang ada di Bumi, Lechte menunjukkan bahwa keberadaan es glasial ternyata menciptakan gelembung udara yang terperangkap. Gelembung itu akan terlepas ke dalam air saat es mencair dan memberikan oksigen. Ini berarti ketika lapisan es di Bumi mulai mengapung, akan ada persediaan lelehan air yang teroksigenasi.
Dinosaurus Mukawaryu atau Kamuysaurus japonicus. Foto: Hokkaido University
Pasokan oksigen ini sangat penting bagi kelangsungan kehidupan, khususnya organisme eukariota, yaitu sel organisme yang memiliki nukleus atau organel yang mengandung sebagian besar materi sel genetik bentuk molekul DNA linier panjang yang membentuk kromosom dengan beragam jenis protein.
ADVERTISEMENT
Peneliti juga merujuk pada gletser Antartika pada abad ke-12 yang menjadi pasokan oksigen Bumi. Gletser menyebar beberapa kilometer jauhnya dari sumber aslinya. Keadaan ini membantu menstabilkan aliran oksigen yang dikombinasikan dengan air laut yang kaya akan zat besi.
Zat besi membantu menyediakan energi untuk kehidupan yang bergantung dari karbon. Ditambah lagi adanya zat besi yang turut membantu mengembalikan deposit besi dalam catatan geologis Bumi.
Galen Halverson dari Associate Professor Department of Earth & Planetary Sciences di McGill menyebutkan, "Bumi telah kehilangan kandungan besi-nya selama kurang lebih 1 miliar tahun."
Ilustrasi zaman es. Foto: Wikimedia Commons
Analisis terhadap susunan kimiawi batuan kaya zat besi yang terdapat dalam endapan gletser di seluruh dunia, termasuk Australia, Namibia, dan California, turut membantu peneliti memperkirakan berapa banyak oksigen yang dilepaskan gletser ke lautan selama periode Cryogenian sekitar 720 hingga 635 juta tahun yang lalu. Inilah kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tentang kemungkinan hewan purba bertahan hidup selama masa iklim ekstrem di Bumi.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, penelitian yang telah mengungkap misteri keberadaan oksigen di masa zaman es ini belum bisa mengungkap bagaimana Bumi dapat mengendalikan sumber makanan yang diperlukan hewan purba kala itu. Tentu ini menjadi misteri besar bagi para peneliti selanjutnya di masa depan.