Bagaimana Ribuan Burung Zarzour Bisa Terbang Bersama Tanpa Tabrakan?

1 Februari 2021 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Migrasi Jalak di Israel (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Migrasi Jalak di Israel (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu melihat ribuan burung terbang secara bersamaan? Menciptakan pemandangan indah sekaligus mengerikan di atas langit. Saking banyaknya, sampai-sampai kawanan burung itu tampak seperti titik-titik di langit membentuk pola meliuk-liuk kesana kemari.
ADVERTISEMENT
Biasanya pemandangan macam ini terjadi di negara-negara Eropa kala musim dingin tiba atau saat burung melakukan migrasi. Dalam serangkaian video yang beredar di pesan singkat WhatsApp dan media sosial Youtube, disebutkan bahwa itu adalah ratusan burung zarzour yang terbang secara bersamaan dalam berbagai formasi indah.
Mereka berkerumun di atas langit, bergerombol seperti ikan sarden di lautan. Dalam sains, formasi ini disebut murmuration. Murmuration adalah pergerakan kelompok burung yang selaras dan sinkron.
Dalam The Conversation dijelaskan, formasi murmuration biasanya dilakukan oleh burung jalak Eropa atau starling (sturnidae). Ini pernah terjadi di Naples dan Newcastle, juga di Israel, tepatnya di kota Beersheba saat musim migrasi tiba.
Migrasi Burung Jalak di Israel 2015 Foto: Amir Cohen/REUTERS
Yang jadi pertanyaan, bagaimana mereka melakukan pertunjukan akrobatik tersebut? Mengapa mereka tidak jatuh bertabrakan? Apa gunanya melakukan formasi murmuration?
ADVERTISEMENT
Untuk memahaminya, kita mulai dari penelitian pada 1987 yang dilakukan oleh seorang ilmuwan komputer, Craig Reynolds, dengan menciptakan simulasi kawanan burung. Dalam simulasinya ia membuat tiga aturan sederhana untuk menciptakan pola pergerakan burung yang berbeda: burung di sekitar akan bergerak menjauh, burung menyesuaikan arah dan kecepatannya, dan burung yang jauh akan bergerak mendekat.
Model Reynolds membuktikan bahwa setiap burung yang terbang dalam kelompok kemungkinan mengikuti aturan dasar tersebut. Dari sini, pada 2008 para peneliti di Italia melakukan serangkaian penelitian lebih lanjut dengan merekam gerombolan burung jalak yang terbang di sekitar stasiun kereta di Roma. Mereka merekonstruksikan pergerakan burung itu dalam bentuk 3D.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa burung jalak menyesuaikan arah dan kecepatan dari tujuh burung atau lebih yang terbang di dekatnya alih-alih merespons pergerakan semua burung yang ada di sekitar mereka.
ADVERTISEMENT
Saat manusia menyaksikan murmuration burung jalak atau zarzour, seringkali tampak menyerupai bentuk-bentuk tertentu dan seolah-olah melambat menjadi lebih rapat atau mempercepat terbangnya dan menyebar lebih lebar. Faktanya, ini hanya ilusi optik yang diciptakan kawanan burung, di mana berdasarkan bukti ilmiah mereka sebenarnya terbang dalam kecepatan tetap.
Pertanyaan selanjutnya, mengapa hal ini bisa terjadi? Apa yang menyebabkan burung jalak atau Zarzour mengembangkan perilaku ini?
Menurut A. Jamie Wood, ilmuwan dari Departemen Biologi dan Matematika dari University of York, dan Colin Beale, dosen senior ekologi dari University of York, satu penjelasan sederhana adalah karena mereka perlu kehangatan di malam hari selama musim dingin.
“Burung-burung perlu berkumpul bersama di tempat yang lebih hangat dan bertengger berdekatan untuk bertahan hidup. Burung jalak dapat berkumpul sebanyak lebih dari 500 burung per meter kubik, kadang-kadang hingga jutaan,” tulis mereka dalam The Conversation.
ADVERTISEMENT
Tentu saja gerombolan burung bisa menjadi santapan empuk bagi para predator, namun tidak ada satu pun burung jalak yang ingin menjadi korbannya. Maka, berkerumun dalam jumlah besar adalah salah satu cara untuk menghindari pemangsa.
Teknik berputar dan meliuk saat terbang bergerombol bisa menciptakan efek kebingungan bagi predator sehingga mencegah individu jadi sasaran. Burung jalak juga kerap bermigrasi ke tempat yang jauh dengan jarak puluhan kilometer, dan mereka akan menghabiskan banyak energi saat melakukan penerbangan jarak jauh.
Dengan terbang bergerombol mereka lebih bisa menghemat energi dan aman dari ancaman predator. Oleh karena itu, terbang berkerumun bukan sekadar urusan suhu, tapi lebih banyak manfaat lainnya. Selain itu, peneliti juga berhipotesis, sifat bergerombol bisa memberikan informasi tentang berburu makanan.
ADVERTISEMENT