Bagaimana Transplantasi Sumsum Tulang Belakang Sembuhkan Kanker Darah?

6 Maret 2019 17:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu Ani saat ditemani SBY. Foto: Dok. Aliya Rajasa
zoom-in-whitePerbesar
Ibu Ani saat ditemani SBY. Foto: Dok. Aliya Rajasa
ADVERTISEMENT
Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), akan menjalani transplantasi sumsum tulang belakang. Para dokter di National University Hospital (NUH) di Singapura telah mendapatkan calon donor terbaik bagi Ani.
ADVERTISEMENT
Kandidat pendonor itu adalah adik Ani sendiri, yaitu Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo.
Sebelumnya, pada Rabu 13 Februari 2019, SBY menyampaikan bahwa Ani mengalami kanker darah. Ani kemudian mendapat rekomendasi dari tim dokter kepresidenan untuk dirawat di Singapura.
Sekarang, Ani bakal menjalani transplantasi sumsum tulang belakang untuk mengatasi kanker darahnya. Lantas bagaimana transplantasi sumsum tulang belakang bisa menyembuhkan kanker darah?
Yang perlu diketahui lebih dulu, prosedur transplantasi sumsum tulang belakang dimulai dengan memberi tubuh dosis tinggi kemoterapi dan radioterapi. Keduanya punya kemampuan untuk membunuh sel-sel kanker di tubuh pasien. Namun begitu, proses ini juga bisa membunuh sel-sel punca di sumsum tulang belakang.
Ilustrasi sel kanker. Foto: Thinkstock
Sel punca sendiri adalah sel muda yang akan berkembang menjadi jenis sel spesial, seperti darah, jantung, hati, dan otak.
ADVERTISEMENT
Menurut Cancer Research UK, sebelum pasien menjalani kemoterapi, tim dokter akan mengambil sel-sel sumsum tulang belakang donor. Setelah kemoterapi, sel sumsum tulang belakang dari donor akan diberikan ke tubuh pasien melalui selang infus.
Sel-sel sumsum tulang belakang baru ini akan menuju sumsum tulang belakang pasien. Sesampainya di sana sel-sel ini akan mulai memproduksi sel-sel darah yang sehat dan bebas kanker.
Biasanya, transplantasi sumsum tulang belakang dilakukan pada pasien yang tidak bisa disembuhkan dengan kemoterapi standar.
Ilustrasi kemoterapi Foto: Thinkstock
Risiko transplantasi sumsum tulang belakang
Prosedur medis transplantasi sumsum tulang belakang bisa berlangsung cukup lama. Menurut laporan ABC News, prosedur bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk selesai.
Selain itu, sebelum sel donor bisa mulai memproduksi sel darah yang sehat, efek samping seperti infeksi, anemia, dan pendarahan bisa terjadi pada pasien. Biasanya antibiotik dan transfusi trombosit diberikan untuk mencegah komplikasi tersebut.
Sel darah merah Foto: Pixabay
Terkadang, sel-sel kekebalan yang baru masuk ke tubuh masih melihat sel-sel di tubuh pasien sebagai benda asing dan bisa menyerang mereka. Komplikasi ini disebut Graft-versus-host Disease (GvHD).
ADVERTISEMENT
Efek dari GvHD adalah kerusakan organ dan kematian. Para dokter biasanya memberikan obat-obatan anti penolakan untuk mencegah terjadinya penyakit itu.
Kesuksesan transplantasi sumsum tulang belakang
Kesuksesan transplantasi sumsum tulang belakang biasanya tergantung pada kecocokan genetik antara pasien dan pendonor. Biasanya yang paling cocok adalah saudara kandung.
Tapi ini tidak pasti cocok dan kemungkinan cocoknya hanya 25 persen.
Jika donor dari saudara kandung tidak memungkinkan, maka dokter akan mencari pendonor dengan kecocokan genetik dengan si pasien.
Cara sel sumsum tulang belakang diambil dari donor
Untuk mengambil sel-sel sumsum tulang belakang dari pendonor, biasanya tim dokter akan memberikan anestesi pada pendonor saat sumsum tulang belakang si pendonor diambil. Jadi pendonor akan berada dalam kondisi tidur dan tidak merasakan apa-apa saat prosedur berlangsung.
ADVERTISEMENT
Ketika si donor sedang tak sadarkan diri, tim dokter akan menusukkan jarum di bagian panggulnya untuk mengambil sel-sel sumsum tulang belakangnya. Untuk bisa mendapatkan sumsum tulang belakang yang cukup, tim dokter akan menusukkan jarum di beberapa bagian panggul.
Ilustrasi dokter akan mengambil sumsum tulang belakang. Foto: Pixabay
Mereka biasanya mengumpulkan sekitar satu liter sumsum tulang belakang dan sumsum itu akan langsung dibekukan. Prosedur ini biasanya berlangsung selama satu jam saja dan bekas suntikan di pendonor akan ditutup dengan plester.
Biasanya orang yang baru mendonorkan sumsum tulang belakangnya akan merasa agak mengantuk karena anestesi, sedikit memar akibat prosedur, dan mudah lelah selama satu hingga dua minggu.