Bahaya Cacingan Mengintai Keluarga, Ini 5 Langkah Pencegahannya!

9 September 2021 12:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jangan sepelekan! Yuk, lindungi keluarga dari bahaya cacingan dengan lima cara ini! Foto: Shuttertstock.
zoom-in-whitePerbesar
Jangan sepelekan! Yuk, lindungi keluarga dari bahaya cacingan dengan lima cara ini! Foto: Shuttertstock.
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Infeksi helminth atau cacing merupakan salah satu gangguan kesehatan yang paling sulit untuk diidentifikasi. Hal ini terjadi karena gejala yang terlihat berbeda pada setiap orangnya.
Gejalanya beragam, ada yang merasakan lemas berlebihan, sering mengantuk; mual dan muntah, hingga diare. Tak hanya orang dewasa, cacingan juga mengintai anak-anak. Anak yang cacingan umumnya terlihat dari wajahnya yang memucat dan kondisi fisik yang tidak berkembang seperti mengalami penurunan berat badan.
Medical Doctor & Health Influencer, dr. Shafira Ninditya, mengatakan, gejala cacingan setiap orang berbeda-beda.
“Proses penyebaran cacing ini yang paling tidak bisa ditebak dan berbeda-beda di setiap orangnya, baik orang dewasa atau anak-anak. Ini yang membuat bahaya dan seringkali tidak disadari oleh masyarakat,” kata dr. Shafira dalam Instagram Live Talk Show bertajuk “Bahaya cacingan mengintai keluarga? Ayo, saling jaga!” digelar pada Selasa (31/8).
dr. Shafira melanjutkan, gejala cacingan baru akan dirasakan penderitanya setelah dua hingga empat minggu setelah cacing masuk dan berkembang biak dalam tubuh. Pada momen itu, cacing akan semakin sulit dibasmi. Bahkan pada beberapa kasus, cacingan dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia) dan kekurangan gizi (malnutrisi). Apalagi pada anak, bahaya cacingan semakin perlu diwaspadai karena kekurangan gizi ini dapat menjadi salah satu pemicu stunting.
“Cacingan yang sudah parah dan tidak segera diatasi bisa menjadi salah satu penyebab stunting. Perkembangan tubuh anak menjadi tidak maksimal karena penyerapan gizinya juga tidak optimal,” lanjutnya.
Sebagai solusinya, dr. Shafira memberikan beberapa cara yang dapat ditempuh menghindari bahaya cacingan, mulai dari lingkungan keluarga. Ada lima langkah yang bisa Anda lakukan, apa saja?

1. Menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Menggunting kuku merupakan salah satu bagian dari PHBS, lho! Sudah lakukan? Foto: Shuttertstock.
Dilansir Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terbagi ke dalam lima spektrum berdasarkan lingkungan; yakni rumah tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan, dan tempat umum.
Karena masyarakat sedang diwajibkan untuk beraktivitas di rumah aja, maka yang menjadi fokus utama adalah PHBS di rumah tangga.
Terdapat beberapa praktik PHBS rumah tangga yang berhubungan erat dengan upaya menghindari cacingan. Mulai dari mencuci tangan secara rutin dan disiplin, menggunakan air bersih, membersihkan jamban, menggunting kuku, hingga memastikan penggunaan alas kaki.

2. Menjaga kualitas bahan makanan

Setelah membeli bahan makanan, jangan lupa mencuci dan meletakkannya dalam wadah yang bersih. Foto: Shuttertstock.
Salah satu cara penyebaran cacing yang paling sering terjadi adalah lewat sentuhan kulit atau antar benda, tanpa terkecuali pada permukaan bahan makanan. Karenanya, untuk menjaga kualitas bahan makanan supaya bebas dari bahaya cacing, Anda perlu mencuci dan memastikan tempat penyimpanannya bersih.

3. Mengawasi tempat bermain anak

Ketika sedang bermain di luar, pastikan ia menggunakan alas kaki. Foto: Shuttertstock.
dr. Shafira juga menyampaikan bahwa pengawasan tempat bermain anak merupakan hal yang krusial. Apalagi jika anak memiliki ruang bermain outdoor yang bersentuhan langsung dengan tanah. Orang tua harus memastikan anak menggunakan alas kaki yang layak ketika bermain di luar.
Jika anak bermain secara indoor, pastikan juga sisi-sisi dinding, lantai, dan mainan rutin dibersihkan atau disinfektan.

4. Mewaspadai gejala cacingan

Cacingan dapat membuat nafsu makan terganggu. Yuk, waspadai! Foto: Shuttertstock.
Tak hanya mengetahui tips-tips untuk menghindari bahaya cacingan, tetapi Anda juga perlu belajar tentang gejala cacingan supaya dapat melakukan pertolongan pertama secara tepat.
Ketika tubuh sudah terinfeksi cacing, butuh waktu 2-4 minggu bagi gejala untuk benar-benar muncul. Pada fase tersebut, cacing telah beradaptasi terhadap kondisi tubuh. Jika dibiarkan lama, tentu akan berakibat fatal, terutama bagi anak-anak yang belum bisa mengidentifikasi rasa sakit.
Pada gejala awal, nafsu makan akan menurun dan perut terasa tidak nyaman. Selanjutnya, tubuh akan terlihat pucat, diikuti dengan kondisi fisik yang tidak segar (kekurangan darah). Jangan tunggu parah! Bila sudah merasakan hal ini, segera langkah berikutnya.

5. Mengontrol kesehatan pencernaan dari bahaya infeksi cacing secara rutin

Tidak ada salahnya untuk melakukan medical check up untuk memastikan tubuh terbebas dari serangan cacing. Foto: Shuttertstock.
Terakhir, dr. Shafira juga menyarankan untuk berkonsultasi ke tenaga kesehatan profesional untuk mengantisipasi gejala. Anda dapat mengunjungi dokter dan meminta rekomendasi obat cacing yang aman dikonsumsi secara rutin.
Dengan lima pencegahan ini, Anda dapat mencegah cacing menyerang pencernaan. Namun bisa cacing sudah menyerang, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penangannya. Biasanya dokter akan meresepkan obat cacing yang aman, salah satunya Konvermex.
Konvermex tersedia dalam varian rasa. Ada rasa jeruk yang nyaman bagi anak, dan rasa vanilla latte yang kekinian bagi dewasa. Konvermex juga hadir dalam bentuk sirop, tablet, atau kaplet yang bisa Anda sesuaikan.
Anda bisa mendapatkan Konvermex di apotek, minimarket, dan pasar swalayan terdekat; atau secara online melalui e-commerce favorit Anda. Yuk, saling jaga kesehatan pencernaan keluarga Anda dari bahaya cacingan bersama Konvermex!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Konvermex