news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Banyak Orang Kagum pada Patung Bunda Maria yang Menangis, Kenapa?

24 Juli 2018 19:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung Bunda Maria 'menangis'. (Foto: Hobbs New Sun/YouTube)
zoom-in-whitePerbesar
Patung Bunda Maria 'menangis'. (Foto: Hobbs New Sun/YouTube)
ADVERTISEMENT
Patung Bunda Maria menangis di Catholic Diocese of Las Cruces, New Mexico, Amerika Serikat, mengundang rasa penasaran dan kagum banyak orang. Banyak orang datang untuk melihatnya. Tak sedikit pula yang datang dengan tujuan berdoa serta meminta kesembuhan.
ADVERTISEMENT
Dari hasil uji laboratorium, ditemukan bahwa cairan di patung Bunda Maria adalah campuran minyak zaitun dan minyak balsam. Mathew Schmalz, asisten profesor agama di College of the Holy Cross, menjelaskan di The Conversation bahwa campuran tersebut biasa digunakan dalam salah satu ritual Katolik.
Ia menuturkan, di dalam Katolik banyak terjadi klaim atas fenomena seperti itu. Misalnya patung Madonna of Syracuse di Sisilia, yang konon menangis sejak 1953.
Menurutnya, untuk bisa memahami mengapa banyak orang yang mengagumi patung Bunda Maria menangis, kita harus melihat hubungan antara Bunda Maria dengan mukjizat dalam sejarah.
Mukjizat, Bunda Maria, dan sejarah Katolik
Bagi pemeluk Katolik, Bunda Maria adalah ibu dari Yesus Kristus, yang artinya ia adalah ibu dari Tuhan. Dan sepanjang sejarah Katolik, banyak kejadian supernatural yang dikaitkan dengan sosok Bunda maria. Salah satunya adalah peninggalan Bunda Maria, The Veil of the Virgin, tudung Bunda Maria yang mampu menyelamatkan tiga orang pendeta ketika gereja tempat penyimpanannya terbakar.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, dalam Pertempuran Lepanto pada 1571, campur tangan Bunda Maria dipercaya memberi kemenangan bagi pihak Kristen. Pertempuran tersebut terjadi antara Kekhalifahan Usmani dengan Geona, Venesia, dan Vatikan.
Patung Bunda Maria (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Patung Bunda Maria (Foto: Shutterstock)
Air mata Bunda Maria
Selain dipercaya berkaitan dengan banyak kejadian supernatural, air mata Bunda Maria juga memiliki tempat tersendiri di hati para pemeluk Kristen Katolik. Air Mata Bunda Maria dimuliakan oleh mereka karena ia dianggap tidak hanya menangisi segala macam dosa di dunia, tetapi juga menangisi rasa sakit yang ia alami di kehidupan dunianya.
Hal ini biasa dikenal sebagai Tujuh Duka Maria. Duka tersebut biasanya digambarkan oleh tujuh pedang yang menusuk jantung berpijar Bunda Maria. Menurut Schmalz, hal itulah yang membuat patung Bunda Maria yang menangis menjadi sebuah objek doa.
Patung Bunda Maria (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Patung Bunda Maria (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Intervensi gereja dan Vatikan
Ternyata Vatikan memiliki suatu panduan bagi para uskup dalam mengawasi doktrin Katolik, termasuk di dalamnya soal ‘kemunculan’ Bunda Maria. Berdasarkan panduan, seorang uskup atau komite yang ditunjuk oleh uskup tersebut, bertugas mengevaluasi dampak fenomena spiritual pada masyarakat.
Mereka membagi hasil temuan dalam dua aspek berbeda. Aspek positif, misalnya penyembuhan, menambah jumlah pengikut, dan memperkuat iman pada pemeluk ajaran Katolik. Sementara aspek negatifnya adalah minyak yang dimanfaatkan secara komersial atau munculnya klaim-klaim yang bertentangan dengan ajaran Katolik.
Para kardinal di Basilika St. Petrus (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Para kardinal di Basilika St. Petrus (Foto: Pixabay)
Kejadian palsu
Schmalz menjelaskan, salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah kejadian seperti ini benar terjadi ataukah palsu. Sebagai contoh, ada beberapa kasus patung menangis darah yang ternyata darah tersebut merupakan darah dari pemilik patung.
ADVERTISEMENT
Sementara dalam investigasi kasus patung Bunda Maria menangis ini memang tidak ditemukan adanya trik-trik seperti demikian. Namun Schmalz berpendapat bahwa meski tidak ada penjelasan atas tangisan tersebut, bukan berarti suatu mukjizat benar-benar terjadi. Karena biasanya gereja Katolik jarang mendukung fenomena seperti itu.
"Biasanya yang terjadi adalah, uskup atau Vatikan akan memberikan pernyataan bahwa iman dan ketaatan lebih penting dibandingkan kisah-kisah kejadian supernatural," imbuhnya.