news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Banyak yang Belum Tahu, Ini Alasan Pensilmu Bisa Lentur Seperti Karet

16 Februari 2021 7:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pensil jadi Elastis.
Foto: Dok. LiveScience
zoom-in-whitePerbesar
Pensil jadi Elastis. Foto: Dok. LiveScience
ADVERTISEMENT
Beberapa dari kamu pasti cukup familiar dengan trik pensil ini saat kecil. Bawa pensil ke mana-mana, pamer trik ini dan simsalabim! mata mereka terdiam penasaran seribu bahasa. "Kok bisa?"
ADVERTISEMENT
Sederhana memang cuma terlihat aneh. Pensil yang bentuknya kaku dan dibuat dari material kaku ini, bisa tampak elastis seperti karet saat kita mainkan dengan gerakan tertentu.
Mungkin kita sempat bertanya-tanya, benarkah demikian? Faktanya, semua itu hanya ilusi. Bukan berarti pensilmu mendadak berubah jadi elastis, sains punya penjelasannya.
Penjelasan paling sederhana untuk hal ini adalah: Mata dan otak kita tak bisa mengikuti pergerakan secepat pola pergerakan pensil.
Yap, mata kita tak mampu menerjemahkan sinyal dengan cepat dan gerakan secara real-time. Otak kita memang menangkap sinyal dari mata terhadap objek yang bergerak cepat, tapi tak bisa diproses semua. Alhasil, saat kita sadari, pergerakan yang cepat itu terkesan punya efek 'blur'.
"Mata cenderung menyimpulkan cahaya dari waktu ke waktu," kata Jim Pomerantz, psikolog kognitif yang mempelajari persepsi visual di Rice University di Texas, mengutip LiveScience.
Ilustrasi Pensil Lentur. Foto: Dok. James Pomerantz via LiveScience
Cara kerja mata dan otak kita ini mirip dengan perangkat kamera yang mengambil video lewat metode pengambilan gambar frame per frame.
ADVERTISEMENT
Misalnya, sebuah kamera memiliki setelan gambar 25 fps, kamera akan bertugas menangkap 25 potongan gambar sekaligus dalam waktu satu detik. Begitu seterusnya sampai kita menyadari bahwa gambar tersebut bergerak seiring berjalannya waktu.
Tapi, tajam atau tidaknya gambar yang ditangkap atau dilihat mata kita, tergantung seberapa besar kemampuan kita fokus atau tidak terhadap objek tersebut.
Studi dalam jurnal PLOS One tahun 2016 lalu menunjukkan, manusia memang punya sistem visual yang sangat lambat. Seseorang hanya bisa memproses 50 hingga 100 potongan gambar (frames) per detik, tergantung dengan ukuran dan apa yang dilihat.
Beda dengan spesies lain seperti burung yang punya kemampuan menangkap 145 sinyal/frame dalam satu detik. Ada lagi lalat yang bisa memproses hingga 270 frame per detik, bahkan ada lalat lain yang bisa memproses 400 frame dalam hitungan detik.
ADVERTISEMENT

Lalu, di mana ilusinya?

Seperti dijelaskan di atas, saat mata dan otak kita men-track objek yang bergerak cepat, sistem visual kita tak merasakan objek bergerak secara real-time. Sebaliknya, setiap momen objek yang bergerak meninggalkan jejak 'blur' selama sepersekian detik pada retina.
Itulah mengapa ketika kamu melambaikan tangan dengan cepat di depan wajah, Anda melihatnya pergerakannya dengan buram. Itu juga jadi alasan mengapa lampu fluorescent alias neon tampak terlihat menyala dengan stabil. Padahal, kamu sadari atau tidak, lampu jenis ini menyala berkedip-kedip dalam waktu yang amat cepat sampai mata tak menyadari adanya kedipan.
"Apa yang orang tidak sadari adalah tabung fluorescent itu berkedip-kedip (flickering)," kata Pomerantz.
Jadi, ketika temanmu menggerakkan pensil ke atas dan ke bawah dengan pola gerakan tertentu, panca indera kita berusaha memahami, namun tak menangkap gerakan itu secara mendetail. Pomerantz menerbitkan studi pertama tentang ilusi pensil karet ini pada tahun 1983. Dia menggunakan komputer untuk membuat grafik tiap bingkai gerakan pensil secara mendetail.
Grafik 32 Ilusi Pensil Lentur. Foto: Dok. James Pomerantz via LiveScience
Penelitiannya tersebut diterbitkan dalam Jurnal Perception and Psychophysics. Dalam simulasi yang dilakukannya, Pomerantz menemukan fakta, ilusi pensil lentur akan terlihat nyata jika seseorang menggerakkannya di dekat ujung pensil yang lancip. Mata manusia bakal melihat gerakan itu menyerupai gelombang atau kurva yang mulus.
ADVERTISEMENT
Lain cerita jika kamu punya mata seperti burung, atau lalat. Kamu bakal melihat pensil tersebut tetap kaku dan lurus bergerak ke atas dan ke bawah saat digoyang-goyangkan.
Teori Pomerantz menunjukkan bahwa ini bukan hanya tentang potret objek atau visual yang ditangkap mata dan otak kita, tetapi ini juga berkaitan dengan konteks dan cara otak kita memproses potret itu.
Begitulah sains dengan segala keunikannya. Bagaimana menurutmu?