Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Bayi di Yaman Lahir dengan Satu Mata, Meninggal 7 Jam Kemudian
11 Januari 2023 6:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kelahiran anak ke dunia adalah waktu yang ditunggu-tunggu para ibu. Namun, beberapa bayi terkadang lahir dalam keadaan yang tidak sempurna, entah ada kelainan secara genetik atau fisik.
ADVERTISEMENT
Belum lama ini bayi laki-laki di Yaman lahir dengan keadaan fisik yang tak biasa. Dia dilahirkan hanya memiliki satu mata yang terletak di tengah antara mulut dan alis. Ini merupakan kasus yang jarang terjadi dan sangat langka.
Selain punya satu mata , si bayi juga memiliki satu rongga mata dan satu saraf optik. Bayi dilahirkan di sebuah rumah sakit di Al Bayda, Yaman, pada Maret 2022 lalu.
“Ini adalah kasus yang sangat langka yang dikenal dalam mitologi Yunani,” kata Karim Zarai, jurnalis Yaman sebagaimana dikutip gulfnews.
Dalam mitologi Yunani, anak bermata satu digambarkan sebagai raksasa durhaka atau biasa disebut Cyclopse.
Namun sayang, bayi satu mata itu meninggal 7 jam setelah dilahirkan. Sejauh ini, tidak ada pernyataan langsung dari otoritas kesehatan Yaman terkait kematian bayi tersebut. Sejauh ini, hanya enam kasus bayi bermata satu yang pernah tercatat dalam waktu sekitar lima abad.
ADVERTISEMENT
Bayi satu mata pernah lahir di Indonesia
Kasus bayi bermata satu juga pernah lahir di Indonesia, tepatnya di Mandailing Natal, Sumatera Utara, pada 2018 lalu. Bayi berjenis kelamin perempuan yang tidak disebutkan namanya itu lahir di RSUD Panyabungan. Selain hanya punya satu mata, si bayi juga ternyata tidak memiliki hidung.
Dinas sosial setempat menduga, penyebab bayi lahir dengan satu mata akibat terpapar virus rubella atau karena obat-obatan dan mercury. Penyakit ini terjadi akibat infeksi virus rubella yang ditandai dengan ruam merah pada kulit.
Pada umumnya, rubella menyerang anak-anak dan remaja. Penyakit ini dapat menyebar dengan mudah lewat virus rubella, di mana penularannya dapat terjadi melalui butiran air liur di udara yang dikeluarkan penderita ketika bersin atau batuk.
ADVERTISEMENT
Selain itu, rubella juga bisa menyerang ibu hamil. Penyakit ini berpotensi tinggi menyebabkan bayi lahir dengan sindrom rubella kongenital atau kematian dalam kandungan.
Sindrom tersebut bisa menyebabkan cacat lahir pada bayi, yang mungkin bisa menjadi penyebab lahirnya bayi dengan mata satu dan tanpa hidung dalam beberapa kasus yang pernah terjadi. Tapi dugaan tidak hanya mengerucut pada virus rubella, karena bisa jadi karena obat-obatan atau mercury.