Bayi Hiu Hantu Super Langka Ditemukan, Begini Penampakannya

16 Februari 2022 9:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hiu hantu. Foto: Brit Finucci/National Institute of Water and Atmospheric Research
zoom-in-whitePerbesar
Hiu hantu. Foto: Brit Finucci/National Institute of Water and Atmospheric Research
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan telah menemukan seekor bayi hiu sangat langka. Spesies tersebut adalah hiu hantu, yang juga dikenal sebagai Chimaera dan merupakan kerabat jauh dari hiu dan pari yang bercabang dari hiu 400 juta tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Hiu hantu itu baru saja menetas, terlihat dari perutnya yang penuh dengan kuning telur. Embrio hiu hantu diketahui berkembang dalam kapsul telur yang diletakkan di dasar laut, memakan kuning telur sampai siap menetas.
Ia ditemukan hampir 4.000 kaki di bawah permukaan perairan Selandia Baru —tepatnya di area dasar laut antara pulau Selatan dan pulau Chatham. Ia ditemukan oleh Institut Nasional Penelitian Air dan Atmosfer atau National Institute of Water and Atmospheric Research (NIWA) saat survei dasar laut dilakukan.
Kapsul telur hiu hantu. Foto: Brit Finucci/National Institute of Water and Atmospheric Research
Penemuan ini merupakan hal langka dan menarik karena biasanya spesimen hiu hantu ditemukan dalam bentuk dewasa, bukan dalam bentuk bayi, menurut laporan Newsweek.
Diperkirakan ada lebih dari 50 spesies hiu hantu yang berbeda. Beberapa spesies hiu hantu dapat tumbuh hingga lebih dari 6 kaki (sekitar 1,8 meter) panjangnya.
ADVERTISEMENT
Hanya sedikit informasi yang diketahui tentang mereka seperti soal perkiraan ukuran populasi mereka karena mereka hidup di laut yang dalam. Namun mereka mudah mudah dikenali karena mata mereka yang besar dan menonjol, mirip penampakan hantu.
“Kami mungkin melihat beberapa individu dalam perjalanan penelitian, dan mereka jarang dilaporkan dalam perikanan. Dan untuk banyak dari spesies ini, kami masih mencoba untuk menentukan distribusi penuh mereka—catatan baru muncul secara teratur saat kami menjelajahi lebih banyak laut dalam,” katanya.
Finucci bersama tim selanjutnya akan melakukan tes lebih lanjut dan analisis genetik untuk menentukan spesies yang tepat dari penemuan tersebut.