Begini Bentuk Dinosaurus Jika Hidup di Zaman Modern, Mirip Alien

29 November 2022 15:17 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi dinosaurus dihantam hujan asteroid. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dinosaurus dihantam hujan asteroid. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sekitar 66 juta tahun lalu, sebuah asteroid raksasa menghantam Bumi dengan kekuatan 10 miliar bom atom. Ini mengubah arah evolusi, membuat hampir seluruh makhluk hidup di dunia mati, termasuk dinoasurus.
ADVERTISEMENT
Saat asteroid itu menghantam daratan, langit menjadi gelap, tanaman berhenti berfotosintesis, tumbuhan mati, begitupun dengan hewan yang memakannya. Rantai makanan kacau balau dan lebih dari 90 persen dari semua spesies makhluk hidup di Bumi, lenyap. Ketika debu turun dari langit, semua dinosaurus kecuali beberapa burung purba mengalami kepunahan.
Namun, peristiwa bencana ini mungkin telah membawa pada evolusi manusia. Mamalia yang hidup pada masa itu yang akan berubah menjadi kita.
Lantas, apa jadinya jika asteroid itu meleset dan dinosaurus selamat dari kepunahan? Bayangkan kalau dinosaurus berevolusi menjadi seperti kita, bisa mengirim robot ke bulan, menemukan teori relativitas, dan membangun peradaban yang lebih baik.
Ini mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah belaka, tetapi ada beberapa pertanyaan filosofis yang mendalam tentang evolusi. Otak, peralatan, bahasa, dan kelompok sosial telah membuat manusia menjadi spesies paling dominan di planet ini.
ADVERTISEMENT
Ada 8 miliar Homo sapiens yang hidup di tujuh benua berbeda. Kita telah mengubah setengah dari daratan Bumi menjadi ladang uang dan makanan. Tidak menutup kemungkinan ini juga terjadi pada kehidupan dinosaurus kalau mereka tidak punah.
Bentuk dinosaurus jika hidup di masa sekarang. Foto: Dale Russell/Canadian Journal of Earth Sciences

Bagaimana rupa dinosaurus jika hidup di zaman modern?

Pada 1980-an, ahli paleontologi Dale Russell mengusulkan sebuah eksperimen evolusi di mana dinosaurus karnivora berevolusi menjadi pengguna alat yang cerdas. Dinosaurus ini punya otak besar, jari seperti manusia, dan berjalan tegak. Bukan tidak mungkin evolusi macam ini terjadi, meski kemungkinannya sangat kecil. Kenapa kecil? Ini karena biologis hewan membatasi setiap arah evolusi.
Pertama ukuran dinosaurus. Dimula pada Jurassic, dinosaurus sauropoda, Brontosaurus dan kerabatnya telah berevolusi menjadi raksasa seberat 30 - 50 ton dengan panjang mencapai 30 meter atau sekitar 10 kali berat gajah dan panjangnya seukuran paus biru. Ini terjadi karena anatomi sauropoda memungkinkan mereka untuk berevolusi dan tumbuh menjadi raksasa dengan cara yang tak pernah dimiliki oleh hewan darat sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga berlaku untuk dinosaurus karnivora. Mereka berulang kali mengembangkan ukuran dan bobot tubuhnya menjadi lebih besar. Lebih dari 100 juta tahun, dinosaurus karnivora seperti megalosaurids, allosaurids, carcharodontosauirds, neovenatorids, hingga akhirnya tyrannosaurus berevolusi menjadi predator puncak raksasa.
Dinosaurus memang memiliki tubuh besar yang sangat baik. Tapi perkembangan otaknya cenderung lebih lemah dari waktu ke waktu. Dinosaurus Jurassic seperti Allosaurus, Stegosaurus, dan Brachiosaurus punya otak kecil.
Menjelang akhir periode Cretaceous atau 80 juta tahun kemudian, Tyrannosaurus telah berevolusi dengan otak yang lebih besar. Namun terlepas dari ukurannya yang terus berkembang, otak T. rex masih berbobot hanya 400 gram dan otak Velociraptor cuma 15 gram. Sementara otak manusia rata-rata punya berat 1,3 kilogram.
ADVERTISEMENT
Berat otak mamalia modern dan dinosaurus. Foto: Nick Longrich/University of Bath
Tapi, evolusi pada dinosaurus memang terus berlanjut dari waktu ke waktu. Herbivora kecil menjadi lebih umum dan burung menjadi lebih beragam. Evolusi juga terjadi pada bentuk kaki dan bentuk tubuh lainnya. Dinosaurus juga tampaknya punya kehidupan sosial yang semakin kompleks. Mereka mulai hidup dalam kawanan, dan mengembangkan tanduk aneh untuk berkelahi. Namun lagi-lagi, baik dinosaurus karnivora maupun herbivora, otaknya tetap kecil.
Dalam The Conversation peneliti bilang, andai saja asteroid tidak membunuhnya, dan mereka ada di masa sekarang, dinosaurus mungkin telah berevolusi dengan otak yang sedikit lebih besar, meski kecil kemungkinan mereka akan berubah menjadi makhluk jenius seperti manusia.
Berbeda dengan dinosaurus, mamalia tidak mengembangkan tubuhnya menjadi raksasa dominan. Mamalia justru berulang kali mengembangkan otak yang lebih besar. Evolusi otak besar ini terjadi pada orca, paus sperma, paus balin, gajah, anjing laut, macan tutul, dan kera.
ADVERTISEMENT
Saat ini, beberapa keturunan dinosaurus seperti burung gagak dan beo punya otak yang kompleks. Mereka dapat menggunakan alat, berbicara dan berhitung. Tapi mamalia seperti kera, gajah, dan lumba-lumba lah yang mengembangkan otak terbesar dan perilaku paling kompleks.
Ukuran dinosaurus dan mamalia dari waktu-waktu. Foto: Nick Longrich/University of Bath
Jadi, apakah kepunahan dinosaurus telah membuat mamalia mengembangkan kecerdasan?
Peneliti bilang, sejarah evolusi primata menunjukkan bahwa evolusi manusia adalah hal yang tidak bisa dihindari. Di Afrika, primata berevolusi menjadi kera berotak besar dan lebih dari 7 juta tahun kemudian mereka menjadi manusia modern. Tapi di tempat lain, evolusi primata mengambil jalan yang sangat berbeda.
Ketika monyet mencapai Amerika Selatan 35 juta tahun yang lalu, mereka berevolusi menjadi lebih banyak spesies monyet. Dan primata mencapai Amerika Utara setidaknya terjadi dalam tiga waktu berbeda, 55 juta tahun lalu, 50 juta tahun lalu, dan 20 juta tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Namun, monyet-monyet itu tidak berevolusi menjadi spesies yang lebih pintar yang bisa membuat senjata nuklir dan smartphone. Sebaliknya, karena alasan yang tidak dipahami, mereka punah.
Di Afrika, evolusi primata mengambil arah yang unik. Sesuatu tentang fauna, flora dan geografi Afrika mendorong evolusi kura: primata terestrial, bertubuh besar, berotak besar, dan menggunakan alat.
“Bahkan dengan hilangnya dinosaurus, evolusi kita membutuhkan yang tepat antara peluang dan keberuntungan,” tulis Nicholas R. Longrich, Dosen Senior Paleontologi dan Biologi Evolusioner di University of Bath di The Conversation.
Artinya, apakah dinosaurus bisa berevolusi menjadi pintar seperti manusia jika selamat dari bencana asteroid? Itu akan sangat tergantung pada banyak faktor yang tak bisa mereka hindari sehingga membuat mereka harus berevolusi.
ADVERTISEMENT