Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir IFL Science , gambar ini diciptakan dengan bantuan teleskop radio MeerKAT di Afrika Selatan. Terdiri dari 64 piringan antena berbeda, teleskop radio tersebut mengumpulkan gelombang radio dari luar angkasa untuk mendapatkan foto cantik tersebut.
Dalam kasus ini gelombang radio yang dikumpulkan berasal dari sebuah black hole supermasif Sagittarius A* yang terletak di jantung Bimasakti, 25 ribu tahun cahaya dari Bumi.
"Pusat dari galaksi adalah target utama, dia unik, menarik secara visual, dan penuh dengan fenomena baru yang belum bisa dijelaskan," ujar Fernando Camilo, pemimpin tim peneliti yang membangun serta mengoperasikan instrumen MeerKAT.
Peneliti menjelaskan biasanya daerah tersebut tertutup oleh banyak gas dan debu sehingga menyebabkannya tak bisa diamati dari Bumi dengan teleskop biasa. Namun teleskop inframerah, sinar X, dan geombang radio, seperti MeerKAT, mampu mengamati daerah tersebut tanpa terhalang gangguan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Tujuan awalnya adalah kami ingin menguji kemampuan dari instrumen baru ini," kata Camilo. "Meski ini adalah hari-hari pertama dari MeerKAT, dan banyak yang harus ditingkatkan, kami memutuskan untuk melakukannya (observasi pusat galaksi). Dan kami terpukau oleh hasilnya," tambahnya.
Farhad Yusef-Zadeh, ahli fisika dan astronomi dari Northwestern University di AS, mengagumi foto dari MeerKAT. "Gambar hasil observasi MeerKAT terlihat sangat jelas, gambar ini menunjukkan banyak fitur yang kita belum pernah lihat sebelumnya," ujar Farhad.
Salah satu fitur yang dimaksud oleh Farhad adalah filamen bercahaya dekat black hole, yang ternyata hanya ditemukan di galaksi kita. Filamen ini pertama kali ditemukan pada tahun 1980-an dan bertahun-tahun menjadi misteri sebelum akhirnya bisa diungkap dengan bantuan MeerKAT.
ADVERTISEMENT