Begini Penampakan Wajah Wanita ‘Vampir’ dari Italia yang Hidup Abad ke-16

23 Maret 2024 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil rekonstruksi wajah wanita diduga vampir yang dikubur dengan mulut disumpal batu bata. Foto: OrtogOnline
zoom-in-whitePerbesar
Hasil rekonstruksi wajah wanita diduga vampir yang dikubur dengan mulut disumpal batu bata. Foto: OrtogOnline
ADVERTISEMENT
Ahli rekonstruksi wajah berhasil "membangkitkan" vampir abad ke-16 yang dikubur dengan batu bata di mulutnya. Kerangka berjenis kelamin wanita itu dicurigai sebagai vampir karena dianggap telah menyebarkan penyakit, sehingga dia dimakamkan dengan mulut disumpal bata.
ADVERTISEMENT
Studi dan rekonstruksi wanita diduga vampir tersebut sudah terbit di jurnal OrtogOnline per 21 Maret 2024.
Mayat wanita vampir itu pertama kali ditemukan pada 2006 dalam penggalian situs pemakaman di pulau Lazzaretto Nuovo di laguna Venesia, Italia. Tempat ini dulu digunakan sebagai sanatorium bagi mereka yang terkena wabah, sekaligus menjadi tempat peristirahatan terakhir orang-orang yang meninggal akibat wabah pada 1576 silam.
Dalam sejarah Eropa, periode tersebut terjadi lonjakan ketakutan akan vampir. Vampir dijadikan kambing hitam oleh penduduk desa atas merebaknya penyakit mematikan di Eropa. Teori vampir diduga disebarkan oleh para penggali kubur Italia yang sering melakukan kontak dengan mayat yang membusuk saat membuka kembali pemakaman massal untuk menambah lebih banyak jenazah ke dalam liang lahat.
ADVERTISEMENT
Wanita diduga vampir yang dikubur dengan mulut disumpel batu bata. Foto: OrtogOnline
Mayat diduga vampir itu dianalisis lebih lanjut pada 2010, dan para peneliti menyimpulkan batu bata sengaja dimasukkan ke dalam mulut perempuan tersebut oleh penggali kubur. Penyumpalan batu di mulut kemungkinan bertujuan agar si wanita tidak menyebarkan wabah dengan cara bangkit dari kubur dan menggigit korban lainnya.
Analisis lebih lanjut pada tulang menunjukkan wanita vampir kemungkinan berusia 60 tahunan saat dia meninggal. Semasa hidupnya dia sering mengonsumsi sayur-sayuran dan biji-bijian–sebuah pola makan kelas sosial rendah.
Meski informasi ini tidak menggali lebih dalam ihwal kenapa wanita tersebut dianggap sebagai vampir, penelitian lebih lanjut justru membantah seluruh gagasan awal, dan mengatakan bahwa kemungkinan batu itu berakhir di mulut secara tidak sengaja.
Penampakan wajah wanita vampir setelah direkonstruksi. Foto: OrtogOnline
Ahli rekonstruksi wajah dan forensik, Cicero Moraes, merekonstruksi wajah wanita diduga vampir itu. Pertama, dia membuat sketsa tampilan depan dan lateral tengkorak serta lengkungan gigi menggunakan pengukuran dan proyeksi tengkorak asli. Model ini kemudian disempurnakan secara digital dengan mengubah pemindaian tomografi komputer wajah individu modern agar sesuai dengan kontur tengkorak kuno.
ADVERTISEMENT
Moraes kemudian membuat replika batu bata dari styrofoam, dan melakukan serangkaian eksperimen untuk menentukan apakah benda itu sengaja dimasukkan ke dalam mulut wanita setelah meninggal. Hasil penelitian menunjukkan batu bata diletakkan di dalam rongga mulut tanpa merusak gigi atau jaringan lunak, meski masih belum jelas apakah hal ini dilakukan sengaja atau tidak.