Begini Rumus Bikin Pizza 'Paling Sempurna' Menurut Ilmuwan Italia

10 November 2018 12:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pizza (Foto: Dok. www.vadoli.de)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pizza (Foto: Dok. www.vadoli.de)
ADVERTISEMENT
Ada dua cara yang bisa kamu lakukan untuk merasakan pizza yang secara ilmiah paling sempurna. Yang pertama pergi ke Roma, Italia, dan memesan Pizza Margherita yang dibuat di oven batu bata.
ADVERTISEMENT
Sementara cara kedua adalah dengan memecahkan persamaan termodinamika untuk meniru cara pembuatan pizza di Italia itu di rumah kamu.
Rumus persamaan termodinamika itu merupakan hasil riset para ilmuwan dari Italia yang dipublikasikan di jurnal arXiv. Berjudul "The Physics of Baking Good Pizza", riset ini merupakan hasil penelitian ahli fisika Andrey Varlamov dari Institute of Superconductors, Oxides and Other Innovative Materials and Devices di Italia, ahli fisika Andreas Glatz dari Northern Illinois University, dan antropolog makanan bernama Sergio Grasso.
Dalam riset ini, sebagaimana dilansir Live Science, tim ilmuwan tersebut mengunjungi sebuah kedai pizza di Roma dan mempelajari Pizza Margherita, pizza sederhana yang berisi tomat, keju mozzarella, dan daun basil, yang menurut mereka paling sempurna.
ADVERTISEMENT
Pizzaiolo, si pembuat pizza, menjelaskan kepada tim tersebut bahwa rahasia kenikmatan pizza terletak pada oven batu bata yang digunakan untuk membuatnya. Dalam oven batu bata, api dari kayu bakar membakar di salah satu sudut di dalamnya. Hal itu membuat panas memancar secara merata ke seluruh bagian dalam oven, membuat pizza bisa matang dengan merata di setiap sisinya.
Para ilmuwan menuliskan bahwa dalam kondisi ideal, satu Pizza Margherita bisa dimasak dengan sempurna dalam waktu tepat dua menit. Kondisi ideal yang dimaksud adalah oven batu bata yang dipanaskan hingga 330 derajat Celcius.
Mereka juga menjelaskan, jika pizza menggunakan isi tambahan, maka diperlukan waktu yang lebih lama untuk pizza bisa matang dengan sempurna. Kata ilmuwan, dalam kondisi tersebut pizzaiolo akan menggunakan sebuah sekop kayu atau alumunium untuk mengangkat pizza selama sekitar 30 detik.
ADVERTISEMENT
"Hal itu dilakukan untuk mengekspos pizza kepada pancaran panas yang tepat dan mencegah kegosongan di bagian bawahnya," tulis para ilmuwan.
Pembuat pizza (Foto: AFP/Tiziana Fabi)
zoom-in-whitePerbesar
Pembuat pizza (Foto: AFP/Tiziana Fabi)
Tanpa oven batu bata
Tidak punya oven batu bata di rumah tapi ingin coba membuat pizza sempurna? Dalam riset ini para ilmuwan juga menuliskan cara untuk meniru pembuatan pizza ala Roma di oven listrik biasa.
Kalau memakai oven listrik saat membuat pizza, biasanya pizza diletakkan di atas baki metal. Daya konduksi metal jauh lebih kuat dibanding batu bata, hal ini bisa membuat bagian bawah pizza mendapat lebih banyak panas dibanding bagian lainnya.
Jadi kalau kita memanggang pizza dengan panas 330 derajat Celcius, panas yang sama dengan panas di oven batu bata, menurut tim peneliti, pizza malah bisa jadi gosong.
Memakan pizza (Foto: AFP/Tiziana Fabi)
zoom-in-whitePerbesar
Memakan pizza (Foto: AFP/Tiziana Fabi)
Para peneliti kemudian membuat sebuah persamaan termodinamika dengan memperhitungkan agar pizza yang dimasak dengan oven listrik bisa mencapai kesempurnaan serupa dengan pizza yang dimasak dengan oven batu bata.
ADVERTISEMENT
Menurut mereka, menurunkan panas oven listrik menjadi 230 derajat Celcius selama 170 detik, bisa membuat kondisi oven listrik sama dengan oven batu bata. Para peneliti juga mengatakan bahwa bagi mereka yang memasak pizza dengan isian banyak sayuran, mereka harus memasaknya lebih lama.
Jadi dalam riset ini para peneliti mengambil kesimpulan bahwa meski pizza buatan kamu tidak bisa sesempurna pizza di Italia yang dimasak dalam oven batu bata, fisika bisa membantu kamu selangkah lebih dekat ke arah itu. Tertarik mencoba? Atau tetap lebih memilih pesan antar saja?