Benarkah Berjalan Kaki Setelah Makan Bisa Turunkan Berat Badan?

6 Agustus 2019 16:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jalan kaki. Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jalan kaki. Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Kita mungkin sudah sering mendapat nasihat bahwa setelah makan sebaiknya kita tidak langsung tidur, tapi dianjurkan untuk duduk secara tegak dulu. Misalnya, duduk sambil menonton televisi atau sekadar duduk bersantai.
ADVERTISEMENT
Posisi duduk tegak ini bagus untuk pencernaan. Sebab, posisi membungkuk bisa membuat tekanan di perut meningkat sehingga mendorong makanan kembali ke kerongkongan.
Yang mungkin banyak orang belum tahu, ternyata berjalan kaki setelah makan lebih bermanfaat lagi ketimbang sekadar duduk tegak. Hal ini diungkapkan oleh Sumona Saha, ahli gastroenterologi dari University of Wisconsin School of Medicine.
Dalam sebuah wawancara di Everyday Health, Saha menganjurkan kita untuk membiasakan diri berjalan di atas treadmill selama 15 menit segera setelah makan. Menurutnya, kegiatan berjalan ini menstimulasi usus sehingga bisa mendorong tinja keluar dari usus besar secara efektif dan membantu menurunkan berat badan.
Berjalan Kaki. Foto: Shutterstock
Efek berjalan kaki atau olahraga ringan lainnya pada penurunan berat badan sudah diketahui banyak orang, tetapi manfaat berjalan kaki setelah makan belum banyak dibahas. Erin Coates, ahli diet di Cleveland Clinic Wellness, mengatakan Jika seseorang menggunakan strategi berjalan kaki setelah makan dan melakukannya dengan hati-hari, hal ini dapat membantu menurunkan berat badan juga seperti olahraga jalan kaki tiap pagi atau sore hari.
ADVERTISEMENT
"Anda membakar kalori ekstra untuk setiap menit berjalan," katanya, sebagaimana dikutip dari Medical Daily.
Coats merujuk pada hasil riset yang dilakukan pada 2013 lalu dan didanai oleh Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) dan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Semua subjek dalam riset tersebut adalah para perokok yang hampir berusia 70 tahun dengan kondisi obesitas kelas I dan memiliki "konsentrasi glukosa darah antara 105 dan 125 mg dL-1."
Menurut hasil riset tersebut, kadar gula darah para peserta riset bisa turun hanya dengan 15 menit berolahraga di treadmill, sehingga secara otomatis mengindikasikan bahwa kegiatan tersebut juga menurunkan berat badan mereka. Namun begitu, Coates memberi catatan bahwa berjalan kaki setelah makan tidak akan menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan dalam jangka panjang dan itu tidak bisa menjadi satu-satunya latihan rutin yang cukup jika penurunan berat badan adalah tujuannya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, cara ringan ini disebut cukup efektif juga untuk menurunkan kadar gula darah dan berat badan para penderita obesitas. “Pertarungan singkat dari postmeal walking (berjalan setelah makan) tampaknya menjadi cara yang efektif untuk mengendalikan hiperglikemia postprandial pada orang tua,” kata laporan riset tersebut
Riset tersebut mencatat bahwa berjalan setelah makan selama 15 menit (red: manusia makan biasanya tiga kali sehari) dan berjalan setiap pagi selama 45 menit memiliki efek penurunan kadar gula darah dan berat badan yang sama. Yang terpenting, kuncinya adalah dilakukan secara rutin dan teratur.