Benarkah Pakai Masker Ganda Lebih Efektif Cegah Corona? Ini Hasil Simulasinya

9 Maret 2021 7:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi orang mengenakan masker. Foto: JEENAH MOON/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang mengenakan masker. Foto: JEENAH MOON/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini, banyak orang mencoba melakukan ekstra perlindungan dari paparan virus corona dengan menggunakan double mask atau masker ganda. Beberapa pakar juga menyarankan penggunaan masker ganda agar terhindar dari penularan COVID-19, penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Centers for Disease Control (CDC) AS juga memberi saran agar masyarakat menggunakan double mask karena dinilai lebih efektif menangkal COVID-19. Saran CDC ini keluar setelah Anthony Fauci, salah satu spesialis penyakit menular terkemuka di AS, mengatakan bahwa menggunakan masker dobel adalah hal yang "masuk akal" agar efektif mencegah paparan virus corona.
Namun, fakta baru mengungkapkan bahwa menggunakan masker ganda tak selalu efektif dalam mencegah penularan corona. Ini berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan superkomputer milik Jepang bernama Fugaku.
Ilustrasi masyarakat yang menggunakan masker di bandara agar terhindar dari virus. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Temuan ini tentu saja bertentangan dengan rujukan CDC yang dikeluarkan sebelumnya tentang penggunaan masker ganda yang dinilai lebih efektif. Dalam penelitian kali ini, para ilmuwan Jepang menggunakan superkomputer Fugaku untuk menyimulasi aliran partikel virus dari orang yang memakai berbagai jenis dan kombinasi masker.
ADVERTISEMENT
Hasil simulasi dari lembaga peneliti Riken dan Kobe University menunjukkan, menggunakan masker bedah yang terbuat dari bahan nonwoven (bukan kain tenun) memiliki efektivitas mencapai 85 persen dalam memblokir partikel corona saat dikenakan dengan baik dan benar.
Ketika menambahkan masker poliuretan di atasnya, efektivitas hanya meningkat sebanyak 4 persen menjadi 89 persen. Sementara ketika seseorang menggunakan masker nonwoven secara ganda, ini tidak berpengaruh sama sekali karena hambatan udara akan menumpuk dan menyebabkan kebocoran di sekitar tepi masker.
Tabel biru menunjukkan hasil dari penggunaan masker bedah nonwoven longgar. Merah menunjukkan masker bedah nonwoven digunakan dengan baik, dan ungu menunjukkan efektivitas masker nonwoven ditambah masker poliuretan. Foto: Riken/Handout via REUTERS
Efektivitas masker akan menurun menjadi 69 persen ketika seseorang menggunakannya longgar atau tidak pas. Secara umum, masker N95 adalah yang terbaik dalam mencegah dan melindungi diri dari infeksi corona, diikuti oleh masker nonwoven, masker kain, dan terakhir jenis poliuretan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya tim peneliti Riken menggunakan superkomputer Fugaku untuk memodelkan bagaimana kelembapan dapat memengaruhi penularan virus corona dan risiko infeksi di kereta api, ruang kerja, dan lingkungan lainnya. Seiring pandemi COVID-19 , sejumlah penelitian telah mengungkapkan bahwa virus dapat menyebar melalui udara dan masker efektif dalam mengendalikan penularan.