Benarkah Pakai Sperma pada Wajah Bisa Bikin Kulit Awet Muda? Ini Faktanya

24 Oktober 2020 10:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wajah kulit sehat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wajah kulit sehat. Foto: Shutterstock
Pernahkah kamu mendengar seorang influencer atau artis yang mengoceh tentang manfaat perawatan kulit dari sperma? Jika pernah, jangan percaya dulu dan cepat-cepat mempraktikannya, karena bisa saja salah.
Faktanya, praktik merawat kulit dengan sperma memang ditentang oleh banyak peneliti, karena sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang mendukung gagasan ihwal mengoleskan air mani pada kulit punya dampak baik pada kesehatan.
Sebagai contoh, menggunakan sperma pada kulit wajah disebut-sebut bisa membantu mengatasi jerawat. Keyakinan itu muncul dari pemahaman bahwa sperma mengandung agen antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat memerangi bercak noda.
Faktanya, informasi tersebut belum terbukti secara ilmiah. Ketimbang menggunakan sperma, lebih baik gunakan obat-obatan yang telah disediakan khusus untuk menghilangkan jerawat di wajah.
Ilustrasi sperma berenang menuju sel telur. Foto: TBIT via Pixabay
Beberapa orang juga percaya bahwa mengoleskan sperma pada kulit bisa bikin awet muda. Status antioksidannya membuat sejumlah orang percaya sperma dapat menghaluskan garis-garis halus.
Gagasan itu tidak sepenuhnya salah, karena dalam studi yang dipublikasikan di Nature Cell Biology, disebut bahwa menyuntikkan spermidine--zat yang ditemukan dalam air mani-- langsung ke dalam sel dapat memperlambat proses penuaan. Namun, sedikit yang diketahui tentang khasiat mengoleskan langsung sperma pada kulit.
Intinya, tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa sperma bisa digunakan untuk perawatan kulit. Alih-alih memberi manfaat, menggunakan sperma justru bisa menimbulkan efek buruk pada kesehatan. Berikut hal negatif yang bisa ditimbulkan dari penggunaan sperma pada kulit.

Dermatitis atopik

Orang yang menggunakan sperma pada kulit ada kemungkinan mengembangkan alergi terhadap protein yang ditemukan dalam air mani. Dikenal sebagai hipersensitivitas protein plasma mani manusia, alergi ini sangat jarang terjadi. Padahal, dalam kasus ekstrem, hal itu bisa menyebabkan anafilaksis.
Ilustrasi masalah kulit. Foto: Shutter Stock
Reaksi yang lebih ringan juga dapat terjadi. Dermatitis atopik, misalnya, muncul pada kulit dengan bercak merah, kering, atau bengkak dengan efek terasa gatal.

Infeksi Menular seksual (IMS)

Sperma dapat menularkan infeksi tersebut dari individu ke individu lain melewati selaput lendir yang ditemukan di bibir, lubang hidung, dan mata. PMS seperti herpes, klamidia, dan kencing nanah bisa ditularkan dengan cara ini. Pada dasarnya, mata manusia itu sangat rentan tertular penyakit. Herpes okular, misalnya, dapat menyebabkan peradangan pada mata hingga kehilangan penglihatan.
Jadi, lebih baik jangan gunakan sperma pada kulit wajah atau bagian tubuh lain, karena penelitiannya masih sedikit. Gunakan produk perawatan wajah yang sudah tersedia jika kamu memang ingin terlihat awet muda.