Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Pengembala mengikat kaki unta yang akan diangkut ke dalam truk, di pasar unta El-Molih di Barat Kota Kembar Omdurman, Sudan. Foto: AFP/ASHRAF SHAZLY](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1563238438/az5ehktjeyh0fkkgtf6c.jpg)
ADVERTISEMENT
Punuk unta seringkali disebut sebagai tempat penyimpanan air bagi hewan tersebut. Namun, jawaban tersebut ternyata tidak tepat.
ADVERTISEMENT
Menurut Rick Schwartz, seorang pengawas perawatan hewan dan juru bicara di San Diego Zoo, AS, punuk unta sebagai penyimpan air adalah sebuah mitos. Menurut Schwartz, mitos tersebut berasal dari logika sederhana mengenai kenapa unta bisa bertahan hidup tanpa air .
"Mungkin mengapa muncul mitos bahwa jika mereka (unta) hidup begitu lama tanpa air, mereka pasti menyimpan air di punuk," kata Schwartz kepada Live Science.
Unta sendiri memang bisa hidup berbulan-bulan tanpa minum air. Namun, kemampuan tersebut tidak dihasilkan karena punuk mereka.
Schwartz mengatakan, ada berbagai cara yang dilakukan unta untuk mengatasi permasalahan kelangkaan air di tempat mereka tinggal. Misalnya, unta dapat minum hingga 30 galon (114 liter) air sekaligus. Ginjal unta juga dapat secara efisien mengeluarkan racun dari air di dalam tubuh mereka, sehingga mereka dapat menahan sebanyak mungkin air.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mereka juga mengeluarkan kotoran kering untuk menahan air. Unta pun memiliki beberapa cara lain untuk mengkonsumsi air di daerah yang langka, seperti dengan menangkap embun dari setiap napas yang mereka embuskan melalui hidung.
Lantas, apa fungsi punuk unta yang sebenarnya?
Schwartz menjelaskan, punuk unta sebenarnya berfungsi sebagai cadangan lemak. "Mereka menghadapi musim kemarau ketika makanan dan air langka," kata Schwartz.
Ketika makanan tersedia, unta makan cukup banyak kalori untuk membangun punuknya sehingga mereka dapat bertahan dalam waktu lama ketika makanan langka. Dengan punuk yang penuh, unta bisa bertahan hingga empat atau bahkan lima bulan tanpa makanan, kata Schwartz.
Ketika unta menghabiskan lemaknya, punuknya yang kosong akan jatuh seperti balon yang mengempis. Kalau mereka makan banyak lagi, punuk itu akan kembali mengembang seperti sedia kala.
ADVERTISEMENT
Adapun punuk itu sendiri tak muncul sejak anak unta dilahirkan. Punuk ini juga tidak tumbuh saat mereka masih dalam fase menyusui. "Semua energi yang mereka dapatkan dari ibu akan digunakan untuk pertumbuhan tubuh," kata Schwartz.
Schwartz menjelaskan, unta muda mulai membentuk puniknya saat umur 10 bulan sampai satu tahun. Namun, pada unta liar, punuk mereka bisa tumbuh lebih cepat sebelum berusia 1 tahun.
"Karena unta liar berurusan dengan siklus musim, mereka perlu memiliki semacam punuk dalam tahun pertama itu," kata Schwartz. "Mereka harus melewati musim kemarau pertama itu."
Punuk unta pun sebenarnya terbagi menjadi dua jenis sesuai dengan spesies mereka. Unta Baktria (Camelus bactrianus) yang hidup di China dan Asia Tengah, misalnya, memiliki dua punuk. Adapun unta Arab (Camelus dromedarius) hanya memiliki satu punuk.
ADVERTISEMENT
Meski punya punuk lebih banyak, Schwartz menyebut kalau kemampuan unta Baktria untuk bertahan hidup tanpa makan tak lebih baik ketimbang unta Arab.
Dengan demikian, punuk unta sebenarnya punya fungsi yang mirip seperti timbunan lemak yang dimiliki manusia di sekitar perut. Perbedaannya, lemak di tubuh unta tak berada di sekitar perut atau bagian samping tubuhnya, melainkan tumbuh secara vertikal di bagian punggung.
"Banyak hewan, termasuk manusia, menggunakan lemak tubuh sebagai penyimpan energi," kata Christopher Baird, seorang dosen di West Texas A&M University, dalam sebuah posting-an di situs universitas. "Uniknya unta, bagaimanapun, faktanya ia menyimpan lemak di punuk di atas, bukan di sekitar perut atau anggota badan."
Menurut Schwartz, unta menimbum lemak mereka di punuk karena perut mereka sering bersentuhan langsung dengan pasir ketika mereka berbaring. Oleh karena itu, timbunan lemak itu disimpan di bagian atas tubuh. Sebab, kalau lemak mereka ada di perut, mereka bisa kesulitan untuk berbaring.
ADVERTISEMENT
Adapun menurut Baird, timbunan lemak di punuk merupakan cara unta untuk mendinginkan tubuhnya. Lemak sendiri memiliki kecenderungan alami untuk melindungi tubuh dari panas, seperti selimut bagi tubuh yang berlumuran lemak.
"Sebagai hewan yang beriklim panas, unta akan membuang energi untuk mencoba mendinginkan diri jika lemaknya membungkus tubuhnya. Sebaliknya, dengan meletakkan lemak di punuk yang tidak menghalangi, unta bisa tetap sedingin mungkin sambil tetap memiliki cadangan energi," kata Baird.
"Anggap saja seperti seorang turis dari Siberia utara dengan mantel berisi makanan ringan yang baru saja turun dari pesawat di Gurun Sahara. Apa yang segera dia lakukan? Dia melepas mantelnya dan menggantungkannya di bahunya."