Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Benjolan Biru di Tangan Bisa Jadi Tanda Infeksi Jantung
23 Maret 2018 17:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Awalnya, pria tersebut mengalami bercak merah dan dua minggu kemudian bercak itu berubah menjadi benjolan berwarna biru yang berdetak bersamaan dengan detak jantung nya.
Akhirnya ia dibawa ke ruang gawat darurat setelah mengalami sakit di perut bagian atas kiri dan nyeri di tangan kanan.
Sebelumnya ia juga sudah mengalami demam selama enam minggu, keluar keringat di malam hari, dan nafsu makan yang berkurang hingga berat badannya turun 12 kilogram.
Terinfeksi Bakteri
Setelah diperiksa, benjolan tersebut ternyata merupakan aneurisma atau pembuluh darah yang membengkak. Dan benjolan tersebut merupakan tanda dari infeksi jantung yang berbahaya.
Hasil USG pada jantung pria ini menunjukkan, ada infeksi pada katup aortanya. Hasil pemeriksaan laboratorium melaporkan infeksi tersebut disebabkan oleh bakteri Streptococcus.
ADVERTISEMENT
Dokter mendiganosis pria ini menderita endokarditis bakterial, peradangan pada jantung bagian dalam akibat infeksi bakteri. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), hal ini terjadi ketika bakteri memasuki aliran darah dan masuk ke jantung. Sementara itu, benjolan di tangannya terjadi karena infeksi tersebar dan merusak pembuluh darah.
Dokter mengatakan bakteri tersebut mungkin saja masuk ke pembuluh darahnya ketika ia ke dokter gigi. Menggosok gigi atau cara perawatan gigi lainnya bisa menjadi jalan masuk untuk bakteri ke pembuluh darah melalui gusi, menurut NHLBI yang juga dilansir Live Science .
Dan hal ini bisa terjadi pada orang yang memiliki kebersihan mulut yang buruk, seperti pria yang mengalami benjolan di telapak tangannya ini.
ADVERTISEMENT
Orang-orang yang mungkin terkena endokarditis di antaranya adalah mereka yang memiliki cacat jantung, terutama cacat pada katup jantung.
Katup Aorta Bikuspid
Ketika dilakukan USG jantung, pria itu ditemukan memiliki kondisi yang disebut katup aorta bikuspid, kondisi katup aorta yang hanya memiliki dua selebaran, bukan tiga, demikian menurut Cleveland Clinic. Kondisi ini berkembang di dalam rahim sebelum seseorang dilahirkan dan mempengaruhi sekitar 2 persen populasi.
Pria tersebut kemudian diobati dengan antibiotik. Dua hari setelah diobati, demam dan keringat malamnya hilang.
Selain itu, pria itu juga menjalani operasi untuk mengganti katup aorta dan untuk menghilangkan aneurisma di tangannya.