news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bentol-bentol di Rahang T-Rex Ini Bingungkan Peneliti, Muncul dari Mana?

13 Oktober 2022 15:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahli paleontologi Jingmai O'Connor dari Field Museum di Chicago melihat fosil tengkorak Tyrannosaurus rex yang dikenal sebagai Sue dalam gambar selebaran tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 30 September 2022. Foto: Lucy Hewett, Field Museum/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ahli paleontologi Jingmai O'Connor dari Field Museum di Chicago melihat fosil tengkorak Tyrannosaurus rex yang dikenal sebagai Sue dalam gambar selebaran tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 30 September 2022. Foto: Lucy Hewett, Field Museum/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Sebuah fosil lengkap T-rex membingungkan peneliti dengan lubang-lubang yang terawetkan di rahangnya. Sue, nama fosil tersebut, adalah salah satu spesimen Trynosaurus rex terbaik yang pernah digali. Sue pada 67 juta tahun yang lalu mengembara dataran yang sekarang adalah South Dakota, di aman era tersebut memang era akhir dari kekuasaan dinosaurus.
ADVERTISEMENT
Fosil Sue, yang sekarang ditampilkan di Field Museum Chicago, menunjukkan lubang misterius di rahangnya. Sejak pertama kali ditemukan, ilmuwan belum mendapat jawaban yang tepat atas asal usul lubang-lubang seukuran bola golf ini.
Penelitian terbaru mengungkap salah satu hipotesis terkuat—yang masih terbuka untuk didebat.
Ilmuwan dari Carnegie Museum of Natural History dan Field Museum of Natural History menganalisa delapan lubang di rahang kiri bawah Sue. Ukuran tersebut mengindikasikan lubang ini agak tidak mungkin disebabkan oleh infeksi pathogen—seperti yang diusulkan oleh ahli sebelumnya.
Dampak lubang ke tulang tersebut, ujar Bruce Rothschild, seorang dokter medis dan rekan peneliti di Museum Sejarah Alam Carnegie di Pittsburgh, tidak mungkin disebabkan oleh infeksi.
Sue, yang berukuran 12,5 meter adalah salah satu spesimen fosil dinosaurus terbaik yang pernah ditemukan. Spesies karnivora terbesar ini, bersama dengan banyak spesies dinosaurus lain menguasai dataran benua Amerika Utara pada Zaman Kapur.
ADVERTISEMENT
Dinosaurus kemudian musnah gara-gara hantaman asteroid Kepunahan KT pada 66 juta tahun yang lalu. Ahli paleontologi Field Museum dan salah satu penulis studi Jingmai O'Connor mencatat bahwa sekitar 15% dari semua spesimen T. rex yang diketahui memiliki lubang yang mirip dengan milik Sue.
Fosil Tyrannosaurus rex yang dipasang yang dikenal sebagai Sue digambarkan di Field Museum di Chicago, Illinois, AS, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 30 September 2022 Foto: Lucy Hewett, Field Museum/Handout via REUTERS
Ilmuwan mencoba mengkaji kemungkinan apakah lubang ini disebabkan infeksi oleh mikroba yang disebut protozoa. Ada satu jenis penyakit bernama trichomoniasis yang disebabkan oleh parasite Protozoa, cukup umum ditemukan di burung. Ingat bahwa burung adalah keturunan dari dinosaurus.
O'Connor megnatakan bahwa satu elang yang didiagnosis dengan trikomoniasis telah menunjukkan kerusakan di rahangnya, tetapi berbeda dari lubang Sue.
Lubang yang terawetkan di rahang Sue menunjukkan indikasi penyembuhan, yang artinya apa pun yang menyerang Sue, tidak berhasil membunuhnya.
ADVERTISEMENT

Bukan karena infeksi, tapi kawin?

Rothschild mengusulkan kemungkinan kerusakan akibat cakar selama kawin. Ia mengatakan dinosaurus ketika kawin T-rex "menempel dari belakang atau atas dengan cakar menyerang mandibula posterior (rahang bawah)."
"Sebuah patologi yang umumnya menyerang individu T. rex, yang menyebabkan lubang besar terbuka di tulang rahang tetapi hanya di bagian belakang tulang rahang, tetapi tidak membunuh T. rex karena lubangnya mulai sembuh, setidaknya di Sue. - itu aneh," tambah O'Connor. "Begitu banyak hipotesis yang diajukan hanya untuk ditolak. Ini adalah misteri paleontologi yang bagus - favorit saya."
Lubang-lubang itu bukan satu-satunya contoh kerusakan yang dialami Sue, dinosaurus yang hidup sekitar 33 tahun.
Kerangka Dinosaurus T-Rex (bukan Sue) yang dilelang di Inggris. Foto: Mike Segar/Reuters
"Sue sudah cukup tua ketika meninggal dan itu menunjukkan banyak luka dan patologi," kata O'Connor. "Dia menderita asam urat di tangannya. Itu jatuh di sisi kanannya, mematahkan tulang rusuknya - mereka sembuh, meskipun demikian. Itu telah merobek ligamen di lengan kanannya - sembuh. Itu memiliki infeksi tulang yang mengerikan di kaki kirinya. Itu telah radang sendi di ekornya. Itu tidak akan menjadi kemping yang bahagia di tahun terakhir hidupnya."
ADVERTISEMENT
Nama Sue diambil dari wanita yang menemukan fosil tersebut tahun 1990. Nama feminism tersebut tidak mewakili jenis kelamin Sue, karena jenis kelaminnya tidak diketahui.
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Cretaceous Research pada 2 September 2022.