Berapa Besar Kekuatan Ledakan Dahsyat Beirut?

6 Agustus 2020 13:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses evakuasi korban ledakan di Beirut, Lebanon. Foto: Hassan Ammar/AP
zoom-in-whitePerbesar
Proses evakuasi korban ledakan di Beirut, Lebanon. Foto: Hassan Ammar/AP
ADVERTISEMENT
Ledakan di Beirut, Lebanon, menyisakan pilu dan kesedihan yang teramat dalam. Kesedihan itu terlihat jelas ketika asap yang membumbung tinggi hilang di lokasi kejadian. Tampak ratusan bangunan hancur lebur, gedung bertingkat rusak berat, lebih dari seratus orang dilaporkan meninggal dunia, dan ribuan orang lainnya mengalami luka-luka.
ADVERTISEMENT
Momen peristiwa itu terjadi terabadikan lewat kamera warga. Terekam jelas dalam video yang kini banyak tersebar di berbagai media sosial. Gelombang ledakan dan awan merah yang menjulang tinggi ke udara disertai kepulan asap jamur seperti senjata nuklir terpampang nyata dalam rekaman tersebut.
Dahsyatnya ledakan bahkan mampu menciptakan gempa berkekuatan 3,3 magnitudo, dan dirasakan hingga ratusan kilometer. Otoritas setempat memastikan penyebab dari ledakan tersebut adalah bahan kimia amonium nitrat seberat 2.750 ton yang tersimpan di dalam gudang pelabuhan.
Para ahli mengatakan, kekuatan ledakan diperkirakan setara dengan ratusan ton TNT. Jeffrey Lewis, ahli senjata nuklir di Middlebury Institute of International Studies di California, AS, memperkirakan kekuatan ledakan setara dengan 200 hingga 500 ton TNT. Itu terlihat dari kerusakan akibat ledakan, gelombang kejut, getaran, dan ukuran kawah yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
Kekuatan tersebut setara dua kali lipat lebih besar dari ledakan senjata GBU-43/B yang dijuluki ‘Mother of All Bombs’, senjata non-nuklir paling kuat yang tersimpan di gudang senjata militer AS dengan daya ledak sekitar 11 ton TNT. Senjata tersebut pertama kali digunakan dalam pertempuran melawan ISIS di Afghanistan pada tahun 2017.
Gubernur Beirut membandingkan ledakan mengerikan itu dengan bom atom yang menghancurkan dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki selama Perang Dunia ke II. “Dalam hidup saya, saya belum pernah melihat kehancuran dalam skala seperti ini,” katanya seperti dikutip Science Alert.
Sisa-sisa ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon. Foto: STR/AFP
Dengan kekuatan ratusan kiloton, maka ledakan di Beirut menjadi puluhan kali lebih kuat ketimbang bom atom yang menghancurkan Hiroshima dengan kekuatan 15 kiloton TNT. Kendati begitu, beberapa ahli punya pandangan lain bahwa kekuatan ledakan di Beirut setara dengan satu hingga dua kiloton TNT.
ADVERTISEMENT
Menurut Hans Kristensen, ahli senjata nuklir dari Federasi Ilmuwan AS (Federation of American Scientists/FAS) mengatakan, ada perbedaan antara ledakan yang disebabkan nuklir dan bahan kimia. Kendati daya ledak lebih rendah, namun gelombang kejut yang dihasilkan senjata nuklir jauh lebih cepat karena pelepasan energi dari reaksi nuklir yang tidak terkendali jauh lebih cepat ketimbang ledakan kimia.
Senada dengan Kristensen, Kingston Rief, pakar senjata dari Asosiasi Pengendalian Senjata (Arms Control Association) juga mengatakan, bahwa ledakan nuklir akan jauh lebih buruk dari ledakan kimia karena mencakup efek termal dan radiasi yang lebih ekstrem.
Adapun ledakan amonium nitrat di Beirut telah merusak ratusan bangunan yang juahnya puluhan kilometer dari sumber ledakan, menyebabkan lebih dari 100 orang tewas, dan 5.000 orang lainnya luka-luka.
ADVERTISEMENT