Berapa Jumlah Semut di Bumi?

23 September 2022 9:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi semut. Foto: LibreShot
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi semut. Foto: LibreShot
ADVERTISEMENT
Jika kamu pernah melihat koloni semut, dan bertanya, berapa jumlah keseluruhan semut yang ada di bumi. Peneliti Jerman baru-baru ini mengeluarkan angka luar biasa terkait jumlah populasi semut di Bumi.
ADVERTISEMENT
Peneliti dar University of Würzburg, Jerman, melalui penelitian yang terbit di jurnal PNAS mengestimasi ada sekitar 20.000.000.000.000.000 individu semut yang ada. Dari 20 kuadriliun semut tersebut, 3 kuadriliun di antaranya hidup di bawah tanah atau ground dwelling.
Sekadar pembanding, populasi manusia saat ini berjumlah 7,9 miliar individu. Artinya, setiap 1 individu manusia, ada 2,5 juta semut yang hidup dalam waktu yang sama.
Jumlah ini bertanggung jawab atas 12 megaton karbon. Jumlah biomassa ini setara dengan biomassa burung dan mamalia liar dijumlahkan, dan setara dengan 20 persen dari biomassa manusia.
"Pengetahuan tentang distribusi dan kelimpahan organisme sangat penting untuk memahami peran mereka dalam ekosistem dan kepentingan ekologis mereka untuk taksa lain," kata studi tersebut. "Pengetahuan seperti itu saat ini kurang untuk serangga, yang telah lama dianggap sebagai "hal kecil yang menjalankan dunia."
Semut di dalam formikarium yang dijual di toko Just Ants di Singapura. Foto: Joseph Campbell/Reuters
Patrick Schultheiss dan kolega menggunakan 489 penelitian lain tentang semut di berbagai benua untuk memperoleh angka ini. Total ada 15,700 spesies semut yang ada, yang hidup hampir di seluruh benua kecuali di kutub.
ADVERTISEMENT
“Semut tentu memainkan peran yang sangat sentral di hampir setiap ekosistem terestrial,” kata ahli entomologi Patrick Schultheiss dari Universitas Würzburg di Jerman, penulis utama studi ini.
“Mereka sangat penting untuk siklus nutrisi, proses dekomposisi, penyebaran benih tanaman dan gangguan tanah. Semut juga merupakan kelompok serangga yang sangat beragam, dengan spesies yang berbeda memenuhi berbagai fungsi. Tetapi yang terpenting, kelimpahannya yang tinggi membuat mereka menjadi pemain kunci ekologis,” kata Schultheiss.