Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Berapa Lama Masa Inkubasi Covid Omicron di Tubuh Manusia?
26 Januari 2022 7:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Sejak muncul pertama kali di dunia pada November 2021, virus corona varian Omicron masuk kategori Variant of Concern (VOC) oleh WHO. Artinya, varian tersebut memiliki transmisi yang tinggi dan gejala yang parah, dan tidak boleh diabaikan oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
Indonesia sendiri sudah mendeteksi kasus positif COVID-19 karena corona varian Omicron sejak Desember 2021 lalu, ketika seorang WNI baru pulang dari Nigeria beberapa hari sebelumnya. Diikuti oleh beberapa transmisi internasional dan lokal, kasus Omicron di Indonesia kini terus meningkat.
Per 23 Januari 2021 lalu, Kemenkes melaporkan bahwa virus corona varian Omicron di Indonesia sudah memakan korban jiwa. Dua pasien COVID-19 Omicron meninggal di rumah sakit. Satu pasien diketahui tertular via transmisi lokal, sementara yang lain tertular usai perjalanan luar negeri.
Omicron adalah mutan atau varian dari virus corona SARS-CoV-2. Artinya, ada beberapa kode genetik yang tertukar dengan versi awal COVID-19. Karena perbedaan kode genetik ini, Omicron dan beberapa varian lain juga memilki properti yang berbeda-beda.
Sebelumnya sudah dilaporkan bahwa corona varian Omicron memiliki transmisi penularan lebih tinggi dari varian lain, bahkan tiga kali lipat dibanding varian Delta. Namun, gejala parah atau tingkat rujuk rumah sakit lebih rendah daripada varian yang lain.
ADVERTISEMENT
Temuan baru menunjukkan bahwa Omicron juga memiliki masa inkubasi berbeda. Masa inkubasi sendiri adalah rentan waktu mulai dari virus masuk tubuh pertama kali sampai gejala muncul.
Berdasarkan penelitian skala kecil yang dilakukan oleh CDC, Omicron memiliki masa inkubasi selama 3 hari. Data tersebut lebih cepat dibanding corona varian Delta (masa inkubasinya 4 hari) atau varian pertama dari SARS-CoV-2 (masa inkubasinya rata-rata 5 hari).
Durasi inkubasi yang singkat ini berarti masa seseorang dari terinfeksi sampai kemudian menginfeksi orang lain sangat singkat. Oleh karena itu, penyebaran berlangsung sangat singkat dari satu orang ke orang lainnya.
Dengan Omicron mereplikasi begitu cepat dan masa inkubasinya sangat singkat, sangat tipis waktu bagi seseorang dari terinfeksi sampai dapat menginfeksi orang lain. Kondisi ini turut memengaruhi tes COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya di masa awal pandemi COVID-19, menurut laporan The New York Times, kita disarankan untuk rapid test lima hingga tujuh hari setelah terpapar virus atau kontak dengan pasien. Karena masa inkubasi Omicron lebih pendek, para peneliti menyarankan lakukan rapid test dua hingga empat hari pasca-kontak orang yang positif.
Masalahnya, masih ada perdebatan antar-ahli soal rapid test sensitif atau tidak dalam mendeteksi Omicron. Itu sebabnya tes Polymerase Chain Reaction (PCR) direkomendasikan karena lebih akurat, meski butuh waktu sedikit lebih lama sampai hasilnya keluar.