Berkat AI, Peneliti Pecahkan Misteri Suara Erangan Aneh di Palung Mariana

20 September 2024 17:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Bryde. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Paus Bryde. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alat kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) berhasil bantu peneliti memecahkan misteri suara aneh di bawah Palung Mariana. Suara aneh yang sumbernya tidak diketahui itu terdengar seperti erangan dan telah membingungkan para ilmuwan selama bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Erangan itu pertama kali terdeteksi pada 2014. Menurut peneliti, suaranya lebih mirip dengan kapal alih-alih hewan yang hidup di bawah Palung Mariana. Namun, peneliti juga menduga, itu adalah suara paus yang belum diketahui spesiesnya apa.
“Diperkirakan suara itu berasal dari paus balin,” kata para peneliti dalam studi yang terbit di Frontiers in Marine Science. “Tapi tanpa verifikasi visual, mustahil untuk menentukan spesiesnya.”
Berbekal rekaman suara yang disebut sebagai “Biotwang”, mereka meminta bantuan peneliti Google yang sedang mengerjakan alat AI untuk mengidentifikasi vokalisasi paus. Mereka menggunakan kombinasi data survei visual dan suara yang dikumpulkan di Kepulauan Mariana. Hasilnya, mereka mampu mencocokkan Biotwang dengan paus Bryde (Balaenoptera brydei).
Ilustrasi lokasi Palung Mariana. Foto: Dcfleck via Wikimedia Commons (CC BY 2.5)
Ini adalah penemuan menarik karena manusia tidak memiliki banyak pengetahuan tentang struktur populasi dan pergerakan paus yang suka menjelajahi samudra Bumi. Dengan menggabungkan pendekatan manual dan AI, peneliti mampu menyisir rekaman Biotwang yang diambil di seluruh Pasifik Utara bagian tengah dan barat.
ADVERTISEMENT
Peneliti juga mampu memastikan Biotwang yang muncul secara musiman konsisten dengan suara erangan di Kepulauan Mariana sebelah timur di Pulau Wake. Terkadang, paus-paus ini melakukan Biotwanging hingga Kepulauan Hawaii Barat Laut dan dekat Khatulistiwa di lepas Pulau Howland.
“Kejadian musiman Biotwang sesuai dengan migrasi paus Bryde antara garis lintang rendah dan menengah, di mana puncaknya puas mengeluarkan suara Biotwangs antara Februari dan April, hingga Agustus dan November saat paus melakukan perjalanan,” kata penulis studi.
“Hasil penelitian kami memberikan bukti adanya populasi paus Bryde di daerah pelagis Pasifik Utara bagian barat dengan distribusi yang luas, tetapi dengan variasi kejadian musiman dan antar-tahunan yang menyiratkan rentang yang kompleks yang kemungkinan besar terkait dengan perubahan kondisi oseanografi di wilayah ini.”
ADVERTISEMENT