Berlian Langka Ini Ungkap Teka-teki Adanya Lautan di Perut Bumi

29 September 2022 11:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berlian. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berlian. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebuah berlian yang mengandung satu-satunya sampel mineral dari bawah Bumi baru saja ditemukan di sebuah tambang berlian di Botswana.
ADVERTISEMENT
Berlian dengan cacat kebiruan tersebut mengandung jejak ringwoodite, ferropericlase, enstatite, dan mineral lain yang menunjukkan bahwa ia terbentuk 660 km di bawah permukaan Bumi.
“Terjadinya ringwoodite bersama dengan fase hidro menunjukkan lingkungan basah pada batas ini,” tulis tim peneliti yang dipimpin oleh fisikawan mineral Tingting Gu dari Gemological Institute of New York dan Purdue University.
Dilansir Science Alert, tempat di mana berlian terbentuk memang diketahui kaya akan air. Wilayah tersebut merupakan pemisah antara mantel atas dan bawah yang disebut diskontinuitas 660 km atau, lebih sederhana, zona transisi.
Gu dan rekan-rekannya juga mempelajari berlian seperti itu secara mendetail. Dengan menggunakan spektroskopi mikro-Raman dan difraksi sinar-X, mereka menemukan 12 inklusi mineral dan kluster inklusi seperti susu.
ADVERTISEMENT
Di antara kluster inklusi, mereka juga menemukan kumpulan ringwoodite (magnesium silikat) dalam kontak dengan ferropericlase (magnesium silikat lain dengan komposisi berbeda). Pada tekanan tinggi di zona transisi, ringwoodite terurai menjadi ferropericlase, serta mineral lain yang disebut bridgmanite.
Sedangkan pada tekanan yang lebih rendah dan dekat ke permukaan, bridgmanite akan berubah menjadi enstatite. Kehadiran mereka di berlian Botswana tersebut menceritakan sebuah kisah perjalanan batu yang terbentuk di kedalaman sebelum kembali ke kerak.
Ringwoodite sendiri punya ciri-ciri yang menunjukkan bahwa ia bersifat hidrous, mineral yang terbentuk dengan adanya air. Sementaramineral lain yang ditemukan di berlian, seperti brucite, juga mengandung air.
Penemuan dan mengisyaratkan potensi keberadaan air laut yang tersembunyi jauh di dalam planet kita.
ADVERTISEMENT
Bukti air di zona transisi sebenarnya telah ditemukan sebelumnya. Namun bukti tersebut dinilai belum cukup untuk mengukur berapa banyak air di bawah sana.
“Meskipun pembentukan berlian mantel atas sering dikaitkan dengan keberadaan air, berlian super-dalam dengan kumpulan mineral serupa jarang diamati disertai dengan mineral hidro,” tulis mereka dalam penelitian yang terbit Nature Geoscience tersebut.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa Bumi menyedot lebih banyak air daripada yang diduga sebelumnya.