Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Setiap makhluk hidup umumnya punya satu ciri khas bentuk tubuh sesuai jenis kelamin yang dimiliki. Namun, beda halnya dengan lebah yang satu ini. Karena kondisi langka yang disebut gynandromorphy, ia punya karakteristik jantan dan betina sekaligus dalam satu tubuh.
ADVERTISEMENT
Lebah berkelamin ganda yang ditemukan Krichilsky merupakan spesies Megalopta amoena. Spesies lebah ini merupakan sejenis lebah keringat yang umum ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan.
Berdasarkan laporan tim penelitian Krichilsky di Journal of Hymenoptera Research pada Februari 2020, para peneliti bilang kalau lebah yang mereka temukan merupakan satu-satunya lebah dari spesies Megalopta amoena yang mengalami gynandromorphy.
Para peneliti menjelaskan, rupa fisik lebah tersebut jelas terbagi dua antara kanan dan kiri.
ADVERTISEMENT
Di sisi kanan, peneliti menemukan kalau wajah lebah memperlihatkan garis rahang yang kokoh dengan potongan gigi mungil. Itu merupakan ciri khas yang biasanya ditemukan pada Megalopta amoena betina. Anehnya, bagian kiri wajah serangga itu memiliki ciri jantan yang halus dan tipis.
Para peneliti juga memberikan sejumlah foto dari sisa tubuh lebah yang mengungkapkan hal yang sama, di mana bagian kanan tubuhnya punya ciri khas betina dan di sebelah kiri seorang pejantan. Seolah-olah, ada orang yang sengaja membelah seekor lebah jantan dan seekor lebah betina menjadi dua dan menjahit bagiannya menjadi satu lebah baru.
“Kaki belakang di sisi betina lebih berbulu dengan tulang paha dan tibia yang lebih kuat, dan duri apikal melengkung pada tulang paha (Gambar 1G). Kaki belakang di sisi jantan kurang berbulu dengan tulang paha dan tibia yang lebih ramping, dan duri apikal lurus pada tulang paha (Gambar 1F),” kata para peneliti.
Selain terbagi secara bilateral (kanan dan kiri), gynandromorphy pada hewan juga dapat bersifat aksial, di mana bagian depan tubuh adalah satu jenis kelamin dan bagian belakang adalah jenis kelamin yang lainnya. Bahkan, kondisi ini juga dapat muncul secara acak seperti mosaik, dengan fitur jantan dan betina bercampur dan tersebar di sekitar tubuh hewan, menurut sebuah riset pada 2013 di Journal of Crustacean Biology.
ADVERTISEMENT
Menurut penjelasan para peneliti kepada Smithsonian, lebah gynandromorphy ini kemungkinan hadir berkat pembuahan ganda.
Pada manusia, seks biologis ditentukan oleh dua kromosom seks X dan Y. Orang yang punya dua kromosom X akan menjadi seekor betina, sementara X yang dipasangkan dengan Y menjadi jantan.
Namun, sistem seks di lebah sedikit berbeda. Semua telur yang dibuahi, yang membawa materi genetik dari ibu dan ayah, akan menetaskan lebah betina. Adapun telur yang tidak dibuahi masih dapat lahir dan menjadi lebah pejantan.
Karena lebah jantan hanya membawa satu set kromosom dari ibu mereka, penetapan jenis kelamin seekor lebah ditentukan oleh kuantitas informasi genetik dalam sel lebah.
Dalam laporannya, para peneliti bilang kalau mereka tidak menganalisis gen sang lebah untuk memastikan status gynandromorph-nya. Namun, anatomi asimetris serangga itu benar-benar telah memberi petunjuk kalau dia seekor lebah gynandromorphy, kata peneliti.
ADVERTISEMENT
Nah, peneliti berpikir kalau lebah setengah cowok dan cewek yang mereka temukan itu berasal dari insiden pembuahan ganda yang sangat, sangat jarang. Kejadian ini terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi sperma lebah, di mana dia sudah menjadi calon betina, kedatangan sperma lain yang menyelinap masuk.
Kasus semacam itu akan menciptakan dua garis keturunan asimetris yang masing-masing mengisi setengah dari embrio yang sedang tumbuh. Satu keturunan muncul dari penyatuan sel telur dan sperma yang pertama, dan bakal berkembang sebagai betina. Sedangkan keturunan lain muncul semata-mata dari sperma kedua yang bergerak bebas menyelinap.
Lalu, karena sperma yang kedua ini tidak pernah berpasangan dengan sel telurnya sendiri, jumlah kromosom dalam garis keturunannya tetap rendah. Pada akhirnya ia menciptakan sel jantan. Ketika lebah tersebut menetas, jadilah dia lebah yang punya dua kelamin , setengah betina dan setengah jantan.
ADVERTISEMENT
Gynandromorphy pun sebenarnya adalah kasus langka. Meski demikian, kondisi ini juga telah didokumentasikan pada hewan lain mulai dari serangga, krustasea, ular, dan bahkan burung.