Biara Kuno Ditemukan di Uni Emirat Arab, Dibangun Sebelum Nabi Muhammad Lahir

5 November 2022 11:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Biara Kristen kuno yang ditemukan di Pulau Siniyah di Umm al-Quwain, Uni Emirat Arab, Kamis (3/11/2022). Foto: AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Biara Kristen kuno yang ditemukan di Pulau Siniyah di Umm al-Quwain, Uni Emirat Arab, Kamis (3/11/2022). Foto: AP Photo
ADVERTISEMENT
Sisa bangunan biara kuno yang pernah dihuni oleh pemeluk Kristen ditemukan di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA). Biara tersebut diduga sudah berdiri sebelum Islam menyebar di Semenanjung Arab.
ADVERTISEMENT
Bangunan tersebut diperkirakan sudah berusia 1.400 tahun, membuatnya lebih tua dari Nabi Muhammad yang lahir pada 570 M. Biara kuno ini berdiri di Pulau Siniyah, bagian dari wilayah Umm al-Quwain yang berlokasi 50 kilometer timur laut dari Dubai.
Timothy Power, seorang profesor arkeologi di Universitas Uni Emirat Arab yang membantu menyelidiki biara yang baru ditemukan, mengatakan UEA saat ini adalah "peleburan bangsa-bangsa."
Biara di Pulau Siniyah menyoroti sejarah Kekristenan awal di sepanjang pantai Teluk Persia. Arkeolog menemukan bangunan kuno itu di timur laut pulau yang memiliki serangkaian gundukan pasir yang terlepas dari daratannya.
Pejabat Emirat mengunjungi sebuah biara Kristen kuno di Pulau Siniyah di Umm al-Quwain, Uni Emirat Arab, Kamis (3/11/2022). Foto: Kamran Jebreili/AP
Penanggalan karbon dari sampel yang ditemukan di fondasi biara bertanggal antara 534 M dan 656 M. Nabi Muhammad lahir sekitar tahun 570 M dan meninggal pada tahun 632 M setelah menaklukkan Mekah di Arab Saudi saat ini.
ADVERTISEMENT
Dilihat dari atas, biara mengindikasikan umat Kristen awal berdoa di dalam gereja lorong tunggal di biara. Kamar-kamar di dalamnya tampak memiliki tempat pembaptisan, serta tempat pemanggangan roti atau wafer untuk upacara komuni. Sebuah nave juga kemungkinan memiliki altar dan instalasi untuk anggur komuni.
Di sebelah biara terdapat bangunan kedua dengan empat kamar, kemungkinan di sekitar halaman —mungkin rumah seorang kepala biara atau bahkan seorang uskup di gereja mula-mula.
Kementerian Kebudayaan UEA telah mensponsori penggalian sebagian, yang berlanjut di situs tersebut. Hanya ratusan meter dari gereja, kumpulan bangunan yang diyakini para arkeolog adalah milik desa pra-Islam.
Pejabat Emirat mengunjungi sebuah biara Kristen kuno di Pulau Siniyah di Umm al-Quwain, Uni Emirat Arab, Kamis (3/11/2022). Foto: Kamran Jebreili/AP
Sejarawan mengatakan gereja dan biara kuno tersebar di sepanjang Teluk Persia ke pantai Oman saat ini dan sampai ke India. Arkeolog telah menemukan gereja dan biara serupa lainnya di Bahrain, Irak, Iran, Kuwait, dan Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Ini adalah bangunan sejenis kedua yang sudah ditemukan di wilayah tersebut. Pada awal 1990-an, para arkeolog menemukan biara Kristen pertama di Pulau Sir Bani Yas, UEA, yang sekarang menjadi cagar alam dan situs hotel mewah di lepas pantai Abu Dhabi, dekat perbatasan Saudi. Penanggalan menunjukkan situs tersebut berasal dari periode yang sama dengan penemuan baru di Umm al-Quwain.
Kedua bangunan ini menghilang terkubur tanah, seiring dengan Islam yang mendominiasi wilayah tersebut.
Pejabat Emirat mengunjungi sebuah biara Kristen kuno di Pulau Siniyah di Umm al-Quwain, Uni Emirat Arab, Kamis (3/11/2022). Foto: Kamran Jebreili/AP
"Ini adalah penemuan yang sangat menarik karena dalam beberapa hal ini adalah sejarah yang tersembunyi - itu bukan sesuatu yang diketahui secara luas," kata Power, seperti dikutip CBSNews.
Uni Emirat Arab tidak hanya menyimpan artefak arkeologi pra-Islam, tapi juga pra-sejarah. Bukti kehidupan awal di sepanjang rawa-rawa Khor al-Beida di Umm al-Quwain sudah ada sejak zaman Neolitikum—menunjukkan keberadaan manusia terus-menerus di daerah itu setidaknya selama 10.000 tahun, menurut Power.
ADVERTISEMENT