Bigelow Aerospace Mau Luncurkan Hotel Luar Angkasa pada 2021

24 Februari 2018 15:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bigelow Space Hotel (Foto: Bigelow Aerospace)
zoom-in-whitePerbesar
Bigelow Space Hotel (Foto: Bigelow Aerospace)
ADVERTISEMENT
Sejak diciptakan pada tahun 1999, perusahaan startup Amerika Serikat, Bigelow Aerospace telah memfokuskan diri pada pembuatan ‘inflatable space module’ atau tempat untuk tinggal yang bisa mengembang dan lebih luas di orbit Bumi rendah.
ADVERTISEMENT
Sekarang, perusahaan yang berpusat di Las Vegas ini telah meluncurkan Bigelow Space Operation (BSO), perusahaan spin off yang fokus kepada marketing dan operasi tempat tinggal di luar angkasa agar dapat digunakan sebagai hotel luar angkasa.
BSO diperkenalkan dalam siaran pers yang dirilis pada 20 Februari 2018. Selain itu dituliskan pula, mereka berharap dapat meluncurkan space module mereka, B3330-1 dan B330-2 pada tahun 2021.
Baik B330-1 maupun B330-2 didesain untuk orbit Bumi rendah dan masing-masing bisa menampung hingga 6 orang di dalam ruang sebesar 330 meter kubik. Kedua B330 ini memiliki volume hampir sepertiga dari ukuran Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS).
Dan menurut Blaire Bigelow, VP corporate stategy di Bigelow Aerospace, perusahaannya ingin menciptakan B330 sebagai ruang untuk melakukan penelitian dan kepentingan sains dengan harga yang lebih murah daripada ISS, demikian dilansir The Verge.
ADVERTISEMENT
Bigelow Space Hotel (Foto: Bigelow Aerospace)
zoom-in-whitePerbesar
Bigelow Space Hotel (Foto: Bigelow Aerospace)
Bigelow meyakini space module buatan perusahaan mereka dapat membantu negara lain untuk memulai program luar angkasa mereka.
Pada tahun 2016 lalu, NASA telah menggunakan inflatable space module buatan Bigelow Aerospace untuk digunakan di ISS, yakni Bigelow Expandable Activity Module (BEAM). Penemu Bigelow, Robert Bigelow, pertama kali mendapatkan ide untuk menciptakan BEAM dari inflatable space module milik NASA, TransHAB pada tahun 1999.
Bigelow sendiri memiliki mimpi untuk membangun perusahaan mereka bukan hanya untuk NASA.
Bersama dengan industri luar angkasa lainnya seperti Blue Origin milik Jeff Bezos, Virgin Galactic milik Richard Branson, dan SpaceX milik Elon Musk, mereka bercita-cita untuk membuka kesempatan lebar bagi manusia untuk bisa pergi ke luar angkasa.
ADVERTISEMENT
Sementara perusahaan lain memfokuskan diri untuk membuat pesawat ulang-alik untuk membawa manusia ke orbit Bumi rendah, Bigelow memfokuskan perusahaannya pada hal lain, yaitu menciptakan bangunan permanen yang bisa diakses lebih banyak orang, tidak cuma untuk ilmuwan, dan memiliki harga yang lebih murah.